Lebih Dari 33 Juta Pelanggan Kini Nikmati Stimulus Tarif Listrik

ilustrasi

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Pemerintah kembali memperpanjang keringanan tagihan listrik terhadap pelanggan rumah tangga, industri dan bisnis kecil hingga bulan Desember tahun 2020. Paket stimulus ini melengkapi pemberian pembebasan penerapan rekening minimum bagi pelanggan dengan pemakaian energi listrik di bawah rekening minimum (40 jam nyala) dan biaya abonemen bagi pelanggan sosial, bisnis, industri dan layanan khusus yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan, upaya ini sebagai bagian dari bantuan negara dalam meringankan beban perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

“Dengan mempertimbangkan beberapa hal, termasuk pandemi, ini (stimulus) sepertinya akan tetap berlanjut. Maka, negara hadir kembali melalui pembahasan berbagai lembaga, kami memutuskan untuk memperpanjang sampai akhir tahun 2020,” kata Rida saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (11/8), seperti dilaporkan situs esdm.go.id.

Sebelumnya, kebijakan serupa juga telah dilaksanakan oleh Pemerintah dengan memberikan diskon tarif listrik 100% bagi pelanggan rumah tangga (R1) dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan 50% bagi pelanggan subsidi 900 VA selama tiga bulan mulai dari April hingga Juni.

“Setelah melihat pelaksanaanya dan mengantisipasi pandemi, Pemerintah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan kita sepakat perpanjang lagi 3 bulan hingga September melalui mekanisme yang sama,” jelas Rida.

Secara total, pelanggan yang menikmati insentif tagihan listrik mencapai kurang lebih 24,16 juta pelanggan R-1/450 VA. Sedangkan untuk pelanggan pelanggan R-1/900 VA bersubsidi mencapai 7,72 juta. Dari jumlah tersebut, Pemerintah telah menggelontorkan sebesar Rp12,18 triliun selama 9 bulan. “Ini sudah disepakati di angka itu, khususnya dengan Kementerian Keuangan,” lanjut Rida.

Rida menyoroti adanya perubahan data pelanggan pada golongan tersebut. Untuk bulan April-September jumlah pelanggan dari kedua golongan tersebut mencapai 31,63 juta, sementara pada periode Oktober-Desember sebesar 31,88 juta pelanggan. “Perlu diingat bantuan negara ini sifatnya sementara, tidak permanen,” tegas Rida. (*/001)

Tag: