Lebih Dekat dengan Masyarakat, Kantor Kas BPR Dibuka di Sangkulirang

Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang berfoto bersama nasabah pertama di KLK BPR Sangkulirang, usai diresmikan, Rabu (4/9). (Foto: Irfan Humas)

SANGKULIRANG.NIAGA.ASIA – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kutai Timur bergegas mengembangkan bisnis pelayanan perbankan hingga ke pelosok kecamatan. Sebelumnya, BPR sudah membuka Kantor Layanan Kas (KLK) di Teluk Pandan dan Bengalon. Kini giliran KLK Sangkulirang, juga diresmikan secara simbolis oleh Bupati Ismunandar, bertempat di Jalan Ahmad Yani Desa Benua Baru Ilir, Rabu (4/9)

Ismu didampingi Wabup Kasmidi Bulang, Dewan Komisaris Utama BPR sekaligus Kepala Bappeda Kutim Edward Azran, Dirut BPR Kutim Ahmad Sobyan Herman, Camat Sangkulirang Tajjudin, Camat Kaliorang Simon Salombe, anggota DPRD Kutim Muhammad Ali dan sejumlah undangan lainnya. Ismu dalam arahannya mengharapkan
BPR bisa memberikan kemudahan kepada UMKM.

“BPR ini didirikan untuk penyederhanaan prosedur. Masyarakat kalau malu-malu ke Bankaltimtara bisa ke BPR. Saya juga minta karyawan perusahaan ataupun stakeholder di Sangkulirang, bisa menabung ke BPR. Nanti kita surati stakeholder lainnya. Separuh saja dulu untuk jalan. Keterlibatan menabung juga mendorong perekonomian rakyat se-Sangsaka. Karena muaranya di Sangkulirang. Ini jadi lebih memudahkan pedagang pasar jika butuh permodalan, yang akhirnya bisa mengatasi persoalan kredit lewat kehadiran BPR,” kata dia.

Dalam laporannya, Edward Azran mengutarakan penantian selama 15 tahun BPR bisa melebarkan sayap ke kecamatan, kelak akan menjadi embrio cabang. BPR Sangkulirang hadir untuk memenuhi biaya pembangunan. Kini jumlah modal yang ada di BPR Kutim sebesar Rp 12 miliar, yang terdiri dari komposisi 70 persen pemkab, 15 persen Bankaltimtara, 13 persen swasta. Untuk data keuangan Juli mencapai Rp 37 miliar, sementara itu tabungan deposito masyarakat ada Rp 15 miliar.

Edward menegaskan, adanya BPR di Sangkulirang, diharapkan membantu sebagian kecil pembangunan masyarakat yang belum terjangkau di tingkat kecamatan.

“Menggunakan BPR, otomatis membantu pemerintah menaikkan kesejahteraan masyarakat karena ikhtiar mendekatkan dengan masyarakat. Tidak hanya itu kesulitan pendanaan langsung dapat diajukan di BPR Sangkulirang, yang akhirnya memperbaiki struktur perekonomian daerah. Perlu ada Amdal. Seban lembaga keuangan tidak seluruhnya memberikan karakter dan ciri khas pelayanan kecepatan dan kemudahan. Semua punya nilai masing-masing,” jelasnya.

Edward juga berharap kedepan KLK BPR Sangkulirang, kika memenuhi syarat akan menargetkan menjadi level Kantor Cabang. “Kalau ini berjalan bagus dan sesuai rencana, kemungkinan KLK BPR Sangkulirang akan siap menjadi Kantor Cabang bakal terwujud,” paparnya.

Sementara itu, Dirut BPR Kutim Ahmad Sobyan Herman mengungkapkan, setelah mendapatkan izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BPR bersiap memberikan pelayanan perbankan profesional. Kini kondisi BPR Kutim, membukukukan kinerja di posisi keempat dari 16 BPR di Kaltim dan Kaltara. Tahun 2018, posisi aset Rp 41 miliar kini turun Rp 37 miliar terjadi penurunan fasilitas pembiayaan dari proyek yang dibayarkan pemerintah.

“Dibukanya kantor ini, bisa berdampak pada dana pihak ketiga (DPK) dalam pembiayaan. Target kita DPK Rp 1,5 miliar pembiayaan Rp 1 miliar dengan waktu 3 bulan bisa terealisasi. Rencana permodalan 2019 hasil RUPS, dicanangkan Rp 1, 2 miliar. Mudah-mudahan harapan ini terpenuhi,” tutupnya. (hms13)