Sarinah, Pendiri Komunitas Literasi yang Punya 20 Taman Baca Desa di Kaltara

Sarinah, pendiri Komunitas OPOB yang fokus pada upaya peningkatan literasi (Foto: Istimewa)

TARAKAN.NIAGA.ASIA – Biasanya, di sejumlah daerah, ada anak muda yang tergabung dalam sebuah komunitas sesuai dengan minatnya. Misalnya saja komunitas fotografi, gamers, dan lainnya.

Nah, untuk orang-orang yang doyan baca buku, biasanya dinamakan komunitas literasi. Komunitas ini sangat langka di beberapa kota, di era modern seperti saat ini.

Namun, di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), komunitas yang fokus pada upaya peningkatan literasi itu, sudah hadir sejak 8 Oktober 2015 silam. Namanya adalah Komunitas One Person One Book (OPOB), yang didirikan oleh Sarinah, wanita kelahiran Tarakan, pada 7 Januari 1994.

Mantan mahasiswi Universitas Borneo Tarakan, jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tahun 2012 itu, menginisiasi komunitas OPOB sejak selesai menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pada bulan pertama, Sarinah dibantu oleh sahabat-sahabat terdekatnya, seperti Muhammad Sidik, Zulfadli, Purnama dan Ibrahim. Hingga kemudian, memberanikan diri melakukan Open Donasi Buku, dengan wadah perkumpulan yang dia bentuk.

Melalui broadcast BlackBerry Messenger kala itu, gadis cantik berhijab ini, memulai Open Donasi dan Open Recruitment Relawan pertama kali.

Menuju 2019, Komunitas OPOB masih bertahan di tengah-tengah godaan modernisasi, dengan memanfaatkan perkembangan digital dunia millenials. Meski begitu, komunitas OPOB tetap konsisten bergerak di dunia sosial pendidikan, literasi, dan kepemudaan.

“Masuk dalam dunia aktivisme sekitar tahun 2013, mengikuti pelbagai organisasi kemahasiswaan kampus, baik internal maupun eksternal,” kata wanita yang hobi baca buku self improvement dan novel nonfiksi ini, saat berbincang Minggu (19/1).

Sarinah bersama Australia bangun 20 Taman Baca dan Jadi Duta Asean Indonesia. (Foto : istimewa)

Hingga tahun 2015, Sarinah berinisiatif membuat wadah komunitas khusus anak muda. Komunitas OPOB bepusat pada kegiatan literasi, sosial pendidikan dan kepemudaan.

“Harapan saya, dengan adanya komunitas OPOB pada saat itu dapat menjadi wadah kreatifitas positif anak-anak muda Kaltara di berbagai kabupaten,” jelas wanita yang masih berstatus lajang itu.

Sejak 2015 hingga sekarang, Komunitas OPOB sudah beberapa kali bekerjasama dengan lembaga sekolah, maupun program pemerintah.

“Seperti tahun 2018-2019 bekerja sama dengan program inovasi dari Pemerintah Australia dengan mendirikan 20 Taman Baca Desa, dan Pojok Baca Sekolah di 20 desa di Kabupaten Malinau dan Bulungan,” kenangnya.

“Kalau prestasi secara pribadi, pernah sebagai Duta Muda Asean Indonesia, Kalimantan Utara 2017 – 2019 pilihan Kementerian Luar Negeri dan Pemuda Berprestasi non Akademik Tingkat Provinsi 2017,” tambah Sarinah.

Selain itu, Sarinah juga pernah menjadi perwakilan Kaltara, dalam Kapal Pemuda Nusantara dan Indonesian Cultural and Nationalism.

“Sekarang ini, saya sedang sibuk membuat Lapak Baca saja di daerah-daerah, maupun di gang-gang rumah masyarakat, dimana ada banyak anak-anak bermain dan berkumpul. Intinya, memperkenalkan budaya literasi kepada anak-anak di daerah,” demikian Sarinah. (003)

Tag: