
TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA — Penjajakan bisnis atau business matching pelaku UMKM yang difasilitasi Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) melalui program Business Matching Pembiayaan serta Edukasi dan Keuangan UMKM (BIMA ETAM) pada seri 1-4, berhasil membantu penyaluran pembiayaan produktif kepada 149 UMKM senilai Rp11,44 Miliar.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim Budi Widihartanto menerangkan, setelah program BIMA ETAM sebagai wujud nyata sinergi multi pihak yang sukses diselenggarakan di dua kota yakni Samarinda dan Bontang, untuk kegiatan seri ke-5 digelar di Kabupaten Berau.
“BIMA ETAM ini bentuk sinergi BI, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Pemerintah Kabupaten Berau, Perbankan dan mitra kerja, terkait upaya meningkatkan akses pembiayaan dan literasi keuangan bagi UMKM Berau,” kata Budi, di Kantor Bupati Berau, Jalan APT Pranoto, Tanjung Redeb, belum lama ini.
Dijelaskan, program BIMA ETAM dirancang khusus untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM, sebagai penggerak roda perekonomian di daerah.
“Karena pelaku UMKM ini masih banyak berketerbatasan modal untuk mengembangkan usaha dan aksesnya terhadap pembiayaan. Hal ini tentunya menjadi kendala utama dalam meningkatkan kapasitas produksi, dan pemasaran produk mereka secara luas,” ujar Budi.
Di tengah tantangan ekonomi global, khususnya penurunan impor batu bara China dari Indonesia yang berdampak pada Kalimantan Timur sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia, Budi menekankan pentingnya stabilitas ekonomi dan diversifikasi sektor batu bara.
”Kita tidak perlu berkecil hati. Kita masih banyak potensi ekonomi yang perlu kita lakukan, terutama di Berau yang menjadi pusat klaster pertanian, kelautan, perkebunan, tentunya pertumbuhan ekonomi melalui sektor lain perlu kita jaga,” jelasnya.

Melalui BIMA ETAM, diharapkan dapat memperkuat peran UMKM sekaligus mempermudah pengadaan pinjaman modal dari perbankan.
“UMKM bisa menanyakan produk apa yang bisa membangkitkan usahanya, dan perbankan bisa mendorong pertumbuhan kreditnya,” sebut Budi.
Budi juga menyampaikan, selama empat seri berturut-turut, BIMA ETAM telah berhasil membantu penyaluran pembiayaan produktif kepada 149 UMKM dengan total nilai pembiayaan mencapai Rp11,44 miliar.
“Harapannya di Berau nanti bisa bertambah lagi untuk sektor UMKM kecil. Bank-bank bisa memfasilitasi restoran mana yang belum terisi UMKM, dan pelaku UMKM bisa memenuhi kriteria syarat untuk mendapatkan kredit bank,” terang Budi.
Selain itu, program ini juga membekali UMKM dengan literasi terkait produk keuangan modern, seperti penggunaan QRIS dan transaksi jarak jauh.
Dengan demikian, ke depan mampu menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan juga mendukung pertumbuhan dan berkelanjutan bagi UMKM di Berau.
“Para UMKM juga dilatih sistem keuangan seperti membuat laporan rugi laba dan cash flow (arus kas), serta disampaikan ke bank untuk proses analisis usahanya. UMKM juga bisa rutin menyampaikan ke bank terkait kondisinya usahanya untuk mendapatkan bantuan,” demikian Budi Widihartanto.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Bank IndonesiaBerauBI KaltimPembiayaanUMKM