Lewat Inovasi, Pejabat Eselon II Diajak Keluar dari Zona Nyaman

Stan pameran dari peserta Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pusat Pelatihan dan Pengembangan serta Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang KDOD LAN) Samarinda menggelar pameran inovasi pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II Angkatan XXI tahun 2021. Lewat pameran itu, pejabat eselon II diharapkan keluar dari zona nyaman agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Kegiatan pameran itu pertama kali digelar sejak pelatihan kepemimpinan dimulai 2015 lalu. Pemeran inovasi menjadi hal penting untuk mempublikasikan, mendesiminasikan, dan mensosialisasikan kepada publik.

“Sebenarnya tidak hanya itu, karena ini eselon II, kita berharap agar mereka bisa dan mampu meyakinkan kepada publik bahwa inovasi dia, benar-benar bermanfaat,” kata Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda Mariman Darto, ditemui wartawan termasuk Niaga Asia usai pembukaan pameran di kantornya di Samarinda, Kamis (4/11).

Pameran yang digelar bertujuan untuk menunjukkan sisi akuntabilitas peserta yang akan menjalani Diklat selama 4 bulan.

“Maka dari itu meski itu berat bagi mereka, karena dari 20 instansi pemerintah dari pusat maupun daerah di 18 kabupaten kota di 4 provinsi, membawa barang segala macam tapi anda harus bisa,” ujar Mariman.

“Ini bagian dari akuntabilitas dari pertanggungjawaban publik dari anda kepada masyarakat. Makanya, yakinkan kepada publik,” tambahnya.

Dengan pameran, lanjut Mariman, menjadi bagian dari Puslatbang KDOD LAN untuk membuka wawasan, agar ASN Eselon II mau keluar dan tidak hanya berada di zona nyaman.

“Melainkan harus bisa menjadi sosok yang berbeda. Innovation as usual bukan business as usual. Jadi inovasi ini penting,” terang Mariman.

Lewat inovasi pejabat eselon II diharapkan keluar dari zona nyaman agar lebih bermanfaat bagi masyarakat (Foto : Niaga Asia)

Disampaikan Mariman, dengan membudayakan inovasi, nanti kebiasaan itu menjadi catatan peserta pelatihan sekaligus legacy atau ide dan gagasan yang bisa mereka wariskan kepada masyarakat.

“Peserta memamerkan hasil karya mereka, terobosan mereka, inovasi mereka. Mereka kan selama ini mengalami masalah di instansi mereka. Dengan inovasi, bagaimana masalah itu bisa diselesaikan. Rencana saya, ini menjadi event tahunan,” terangnya lagi.

“Sekali lagi bahwa inovasi mereka tidak hanya untuk internal. Tapi bagaimana inovasi itu juga bermanfaat untuk publik. Makanya kita sharing, diseminasikan,” jelas Mariman.

Pameran inovasi sehari itu sendiri bukan berjalan tanpa penilaian.

“Dilakukan asesmen, diuji di tahapan perencanaan. Inovasi layak atau tidak untuk diteruskan? Jika tidak layak, dihentikan di fase awal. Ini adalah pembuktian sejauh mana itu bisa dibuktikan, dilakukan peserta pameran. Maka dari itu, pameran ini tahapan disemenisasi inovasi kepada publik, karena siang ini pameran juga dibuka untuk pengunjung masyarakat umum,” jelas Mariman.

Pesan Wagub Kaltim Hadi Mulyadi

Mariman juga menyampaikan tiga poin penting Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi saat membuka pameran hari ini. Pertama, bahwa Diklat harus memberikan manfaat bagi masyarakat, tidak hanya bagi internal instansi.

Kedua, pameran adalah bagian dari akuntabilitas publik dan harus terus dikembangkan. Dan ketiga, jangan lupa ini juga bagian wujud cinta anda adalah lewat inovasi, cinta terhadap publik dan masyarakat lewat inovasi seperti ini,” ungkap Mariman.

“Maka dari itu, Diklat itu susah, Diklat itu sulit, tapi dampaknya besar untuk masyarakat, bukan untuk dia sebenarnya,” pungkas Mariman.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: