Lima Daerah di Kaltim Masuk Penilaian Kabupaten/Kota Sehat

Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim menyelenggarakan ajang penilaian kabupaten/kota sehat yang diikuti oleh lima daerah yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Berau, serta Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Kelima kabupaten/kota itu merupakan daerah yang berhasil mempertahankan penghargaan standar ketentuan lingkungan daerah sehat atau swasti saba sejak 2023 lalu dari Kementerian Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menerangkan, penyelenggaran kabupaten/kota sehat (KKS) se-Kaltim bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih, aman, nyaman, dan sehat.

Penyelenggaraan KKS ini dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah daerah melalui forum dan kelompok kerja, yang merupakan gabungan dari instansi terkait di kabupaten/kota.

“Manfaat dari penyelenggaraan KKS  adalah meningkatnya kinerja pemerintah daerah bersama masyarakat dalam mewujudkan pembangunan kabupaten/kota yang sehat, dan menurunkan angka kejadian penyakit menular dan tidak menular,” kata Jaya, di Hotel Puri Senyiur Jalan Ruhui Rahayu, Rabu 17 September 2025.

Jaya menjelaskan dalam penyelenggaraan KKS sehat ini, sebelumnya Kementerian Kesehatan telah memberikan penghargaan swasti saba kepada 257 kabupaten/kota se-Indonesia sejak 2023 lalu.

Jaya bilang penghargaan ini perlu dipertahankan sebagai parameter penilaian kabupaten/kota sehat di masing-masing daerah.

“Untuk di Provinsi Kaltim sampai dengan pada tahun 2025 hanya Samarinda, Balikpapan, Bontang, Berau dan Penajam Paser Utara yang masuk dalam penilaian tersebut” terang Jaya.

Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menerangkan, penyelenggaraan Program KKS bukan sekadar ajang prestasi, melainkan pembuktian kinerja semua sektor dalam mewujudkan daerah sehat.

“Lima daerah ini yang punya komitmen saat ini untuk menuju kabupaten kota sehat. Tentu ini menjadi pertanyaan dan tantangan bagi daerah lainnya,” kata Sri.

Proses penilaian KKS sangat komprehensif. Tim pembina tidak hanya fokus pada perolehan penghargaan, melainkan juga pada catatan dan evaluasi di masing-masing daerah dalam upaya menuju kabupaten/kota sehat.

“Catatan ini penting menjadi atensi daerah sektor mana yang perlu diperbaiki. Apakah di sektor pemukiman, kesehatan dan pariwisata, juga terkait bagaimana pengalokasian dana agar sesuai kebutuhan,” demikian Sri Wahyuni.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: