Lima Nelayan Korban Kapal Karam di Malaysia Pulang ke Tanah Air

Lima nelayan Indonesia yang terdampar di negeri Terengganu, Malaysia bulan lalu, akhirnya dapat dipulangkan ke Tanah Air melaluiPelabuhan  Batam, Kepri,  Jumat (1/4/2022. (KBRI Kuala Lumpur)

KUALA LUMPUR.NIAGA.ASIA – Lima nelayan Indonesia yang terdampar di negeri Terengganu, Malaysia bulan lalu, akhirnya dapat dipulangkan ke Tanah Air. Jumadi, Mazli, Buhari, Arifin, dan Ridwan adalah warga Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau yang pergi menangkap ikan di laut pada 8 Maret 2022, dipulangkan melalui Pelabuhan Batam, Jumat (1/4/2022.

Kelima nelayan itu, nahas, mengdapi cuaca buruk membuat mesin perahu rusak dan karam. Kelimanya terombang ambing selama satu malam, hanya berpegangan pada galon air untuk mengambang di lautan.

“Mereka sempat menemukan anjungan minyak lepas pantai yang sudah tidak beroperasi, mengambil sisa-sisa makanan yang ada disitu dan bernaung, sebelum diselamatkan oleh kapal berbendera Vietnam dan dibawa ke anjungan minyak lain milik Petronas Malaysia,” kata KBRI Kuala Lumpur dalam keterangan persnya.

“Setelahditampung sementara di anjungan minyak Petronas, kelimanya dibawa ke negeri Terengganu untuk diserahkan kepada Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) setempat,” ungkap KBRI Kuala Lumpur.

Sesuai prosedur, pihak APMM melakukan pemeriksaan terhadap kelima nelayan, untuk memastikan mereka tidak dengan sengaja melanggar batas negara dan melakukan IUU Fishing di wilayah Malaysia. Pada akhirnya, kelima nelayan dibebaskan dengan alasan kemanusiaan akibat kejadian force majeure yang menimpa mereka.

Dengan menghormati hukum dan peraturan yang dilaksanakan oleh otoritas Malaysia, KBRI Kuala Lumpur terus menjalankan prinsip pelindungan WNI dalam mengawal nasib kelima nelayan tersebut.

Menurut KBRI Kuala Lumpur, selepas penyelidikan, KBRI Kuala Lumpur menjemput dan mengamankan mereka, menyediakan tempat tinggal sementara dan makanan, melakukan tes PCR, menguruskan administrasi keimigrasian, hingga memulangkan mereka melalui kapal ferry Johor-Batam pada 1 April 2022.

Untuk penerimaan kelima nelayan di Batam dan pengantaran mereka ke Anambas, KBRI Kuala Lumpur telah berkoordinasi erat dengan Bupati Kepulauan Anambas dan BP2MI Batam.

KBRI Kuala Lumpur selalu mengimbau kepada para nelayan di perbatasan laut Indonesia-Malaysia agar senantiasa memperhatikan batas kedua negara, kelayakan mesin kapal, serta kelengkapan alat keselamatan, guna menghindari peristiwa kemalangan serupa kembali terulang di masa mendatang.​

Sumber: KBRI Kuala Lumpur | Editor : Intoniswan

Tag: