
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemkot Balikpapan mendorong penguatan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan, lewat inovasi pemanfaatan limbah industri.
Salah satu bentuk nyatanya adalah program Kampung FABA, yang tengah dikembangkan sebagai solusi kreatif dalam mengolah limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo menyampaikan, langkah ini merupakan upaya kolaboratif yang digagas oleh Forum Komunikasi Masyarakat Berdaya (FKMB) bersama sejumlah kelurahan.
Program tersebut membuka peluang bagi masyarakat untuk menghasilkan produk bernilai jual tinggi seperti paving block, batako, dan panel beton dari limbah sisa pembakaran PLTU.
“Potensi ekonomi dari FABA ini besar sekali, apalagi kalau kita kelola dengan sistem yang matang. Mulai dari produksi sampai pemasarannya,” kata Bagus saat meninjau lokasi produksi belum lama ini.
Bahan dasar berupa FABA sendiri disuplai secara gratis oleh PLTU. Warga hanya perlu menyediakan transportasi untuk pengambilan material. Produk olahan ini juga telah melewati uji kelayakan oleh Institut Teknologi Kalimantan (ITK), dan dinilai memenuhi standar kualitas.
Melihat potensi yang ada, Bagus mendorong para pelaku usaha lokal untuk mengembangkan badan usaha resmi seperti koperasi atau CV, guna memperkuat aspek legalitas dan pengelolaan bisnis.
Dia juga menekankan pentingnya strategi promosi dan pemasaran, untuk memperluas jangkauan produk ke sektor perumahan dan infrastruktur lokal.
“Kalau kita ingin usaha ini berkelanjutan, harus ada struktur organisasinya. Harus ada brosur, marketing, dan pengelolaan produksi yang rapi,” jelas Bagus.
Saat ini, proses produksi dilakukan secara manual dengan kapasitas sekitar 1.500 unit produk per hari per tenaga kerja. Sejumlah hasil produksi seperti panel beton, bahkan telah masuk ke proyek perumahan di kawasan Grand City Balikpapan.
Untuk meningkatkan efisiensi, Bagus berkomitmen akan mendukung pelaku usaha dengan bantuan alat teknologi tepat guna, seperti mesin pencetak dan molen apabila skala usaha berkembang signifikan.
Namun demikian, dia juga mengingatkan pentingnya kesiapan menyeluruh dalam menjalankan usaha, terutama jika telah menjalin kerja sama proyek.
“Jangan sampai ambil pekerjaan besar, tapi tenaga dan alatnya belum siap. Harus dihitung semuanya,” tambahnya.
Melalui program Kampung FABA ini, Pemkot Balikpapan berharap bisa menciptakan model pemberdayaan masyarakat, sekaligus mendukung pengelolaan limbah industri secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Upaya ini diharapkan bisa direplikasi di kelurahan-kelurahan lain di Balikpapan, yang memiliki potensi serupa.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanLimbahPemkot BalikpapanPLTU