Lintasi 223 Patok Batas Negara, Patroli Terkoordinasi Seri I TNI – Batalyon 26 TAMD Resmi Tutup

Prajurit TNI AD Yonarhanud 8/MBC bersama Batalyon 26 RAMD membentangkan bendera dua negara di lokasi patok perbatasan A 490 (foto Satgas Pamtas/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Komandan Satuan Tugas Perbatasan (Dansatga Pamtas) Yonarhanud 8/MBC Letkol (Arh) Iwan Hermaya memimpin upacara penutupan Patroli Terkoordinasi (Pakor) Seri I tahun 2024 Satgas Pamtas Yonarhanud 8/MBC bersama Batalyon 26 RAMD Tawau, Malaysia, Jum’at (1/3/2024).

“Ini Patkor kedua kalinya bagi Satgas Pamtas Yonarhanud 8/MBC selama bertugas di wilayah perbatasan Nunukan, Kalimantan Utara,” kata Letkol (Arh) Iwan Hermaya pada Niaga.Asia.

Pengawasan wilayah perbatasan oleh TNI AD dan pasukan Batalyon 26 RAMD Malaysia merupakan momentum penting bagi kedua negara untuk sama-sama mengetahui batas wilayah negara sekaligus wujud dari tali persaudaraan.

Dansatgas menjelaskan, Patkor yang dilaksanakan mulai 21 Februari 2024 dengan lokasi star di Pos Batalyon 26 RAMD Serudong, Malaysia, berakhir Kamis 29 Februari di Pos Gabungan Bersama (Gabma) Sei Menggaris Indonesia.

“Kegiatan Patkor ini selama 9 hari dengan titik star di pos Serudung Malaysia dan finis di pos Gabma Satgas Pamtas Sei Menggaris,” tuturnya.

Penutupan Patkor seri I tahun 2024 dihadiri Lt Kol Moh Fuad Bin MD Ghazali selaku Commander Officer 26 RAMD Tawau, Malaysia dan Mej Muh Faudzee Bin Zainu selaku Operation Officer TDM Batalyon 26 RAMD.

Dalam kesempatan itu, Dansatgas Yonarhanud 8/MBC mengucapkan rasa bangga dan terima kasih atas terlaksananya kegiatan Patkor melintasi 177 patok type D, 42 patok type C, 3 patok type B dan 1 patok type A

“Total patok yang berhasil dilintasi pasukan sebanyak 223 buah membentang dari Serudong Malaysia hingga Sei Menggaris Indonesia. Semua patok dalam keadaan aman,” bebernya.

Patroli gabungan antar dua pasukan memberikan manfaat besar bagi Indonesia dan Malaysia, dalam mengamankan wilayah yurisdiksi masing-masing sebagai upaya pencegahan kegiatan ilegal dan pelanggaran hukum.

Tidak bisa dipungkiri, wilayah perbatasan sering kali dimanfaatkan oleh oknum masyarakat untuk kegiatan illegal logging, illegal mining, human trafficking serta pelintas batas ilegal kriminalitas peredaran narkotika dan barang terlarang lainnya.

“Oknum kedua negara kerap memanfaatkan celah wilayah perbatasan kedua negara untuk menyelundupkan barang dan orang,” bebernya.

Kedepan, Dansatgas berharap patkor dua negara bisa menjadi momentum mempererat tali persaudaraan dan kekerabatan antar dua negara dan antar dua pasukan penjaga perbatasan negara.

“Jadikan kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai suatu pengalaman dan pelajaran berharga dalam kehidupan kita,” semoga Tuhan melindungi kita semua,” tutup Dansatgas

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: