LMAN Ingin Menjadi Marketplace Aset Negara

ilustrasi

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Direktur Utama (Dirut) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspasari mengatakan bahwa, dalam 10 tahun ke depan, LMAN bercita-cita untuk bekerja lebih banyak dengan bantuan teknologi artificial intelligent (AI) untuk asset surveillance (pengawasan aset), dan menjadi marketplace aset negara dengan seizin Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu.

“Roadmap 10 tahun ke depan, LMAN ingin bekerja dengan teknologi artificial intelligent untuk asset surveillance. Kedua, LMAN ingin melakukan digital marketing. Kalau DJKN merestui, kita ingin bisa menjadi marketplace untuk mengoptimalkan lebih banyak lagi aset negara,” kata Dirut LMAN pada acara Dialogue Kita, di kantor LMAN, Menteng Jakarta pada Jumat, (06/03).

Dirut LMAN melanjutkan, ide untuk menjadi sebuah marketplace bisa dipenuhi dari sisi fungsi advisory atau konsultansi LMAN kepada klien pengguna aset negara seperti Kementerian/Lembaga (K/L), Badan Layanan Umum (BLU), dan Pemerintah Daerah (Pemda). LMAN berharap, aset-aset yang tidur bisa dioptimalkan dengan baik atas kajian yang diberikan LMAN pada klien-kliennya tersebut. Ia juga berharap, rencana ini bisa dilakukan kolaboratif dengan pihak swasta.

Caranya dengan fungsi advisory kita sebagai konsultan. Kita sudah inisiasi secara manual terhadap klien kita seperti Kementerian Lembaga (K/L), Badan Layanan Umum (BLU), Pemda. LMAN memberikan advice atau kajian atas aset. Aset tersebut kita asses, konsepnya, penghitungan keuangannya seperti apa dikaji.

“Kita berharap, pengguna aset negara bisa bergerak lebih pasti. Kalau kita mengembangkan fungsi advisory dan peran LMAN sebagai arranger, kita bisa make it happen. Jadi, aset-aset idle bisa optimal. Kami berharap upaya ini bisa kolaboratif terutama dengan swasta,” pungkas Puspa. (*/001)

Tag: