Longsor di Sambutan, 10 Jiwa Diungsikan

Longsor sebagian konstruksi badan Jalan Sultan Sulaiman berakibat 10 jiwa terpaksa diungsikan, Kamis 9 Juni 2022 (Foto : niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Akses Jalan Sultan Sultan Sulaiman RT 29 Kecamatan Sambutan di Samarinda menuju Anggana, Kutai Kartanegara, mengalami longsor sebagian dini hari tadi. Tiga kepala keluarga sekitar 10 jiwa terpaksa diungsikan pagi ini.

Pergerakan tanah hingga penurunan tanah terjadi sekitar pukul 03.00 WITA dini hari, sebagaimana dilaporkan relawan dan personel BPBD Samarinda kecamatan Sambutan.

“Tadi pagi dapat informasi relawan dan pengawas wilayah bencana Sambutan yang juga personil BPBD di Kecamatan Sambutan sekitar jam 3-jam 4 itu memang terjadi pergerakan tanah, penurunan tanah. Posisinya pas di (Jalan) Sultan Sulaiman Pelita IV,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda Suwarso, ditemui niaga.asia di lokasi longsor, Kamis.

Suwarso menerangkan, di titik longsor itu memang masuk kategori rawan longsor sebagaimana hasil analisa kebencanaan, yang dilakukan BPBD Samarinda. Selain itu, konstruksi tanah juga tergerus aliran air sehingga mengakibatkan longsor.

“Dua tiga hari sebelumnya juga sudah ada retakan-retakan. Tapi tidak separah seperti sekarang ini. Nah tadi pagi, terjadi penurunan sekitar 6 meter dengan panjang retakan dan longsor 100-150 meter. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujar Suwarso.

Titik longsor ini sudah masuk titik rawan bencana longsor dari pemetaan BPBD Kota Samarinda (Foto : niaga.asia)

Longsor di jalan itu berdampak terhadap dua bangunan tinggal dan satu bangunan gudang, yang dihuni tiga kepala keluarga atau sekitar 10 jiwa.

“Kami lakukan identifikasi dan pendataan. Kita harus segera dilakukan evakuasi karena rumah ini sangat berbahaya kalau tetap ditempati. Saya sudah hubungi Dinas PUPR Provinsi PUPR Kota, Dishub dan pihak Lurah, kita langsung koordinasi di lapangan,” terang Suwarso.

“PUPR Provinsi akan lakukan kaji cepat segera. Mudah-mudahan tidak melaluli anggaran perubahan maupun murni. Tapi dana kedaruratan bisa sgera dikerjakan,” tambah Suwarso.

“Sambil tunggu kajian teknis. Bukan cuma di titik longsor tapi yang rawan longsor juga akan dikerjakan sepanjang deretan ini (retakan 100-150 meter),” jelas Suwarso.

Dari koordinasi BPBD Samarinda ke Dinas PUPR Provinsi penanganan jalan longsor tidak hanya di titik longsor tetapi juga bagian retakan sepanjang 100-150 meter (Foto : niaga.asia)

Sepuluh jiwa penghuni dua bangunan tinggal dan gudang itu, lanjut Suwarso, sementara diungsikan ke tempat keluarga masing-masing.

“Dari para relawan dan teman-teman BPBD, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, membantu memindahkan barang-barang yang masih dimanfaatkan dari dua rumah ini,” sebut Suwarso.

“Iya, juga ada satu mobil dan dua motor milik warga terdampak dibantu crane, kita angkat. Karena sulit dievakuasi kalau tidak pakai crane. Kalau barang-barang lain, relawan semua bergerak membantu memindahkan,” demikian Suwarso.

Pantauan niaga.asia di lokasi longsor, dua bangunan tinggal sudah berada dalam posisi miring. Apabila terjadi longsor susulan berisiko merubuhkan tiang instalasi listrik yang berada tepat di depan rumah tinggal terdampak itu.

“Retakannya ini semakin bertambah,” kata warga setempat.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: