LSM Panjiku: Daya Tampung SMA Negeri di Nunukan Mendesak Ditambah

Ketua LSM Panjiku Nunukan Mansur Rincing bersama Ketua PPDB Kaltara Anugraha. (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – daya tampung Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), mendesak untuk ditambah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara, agar setiap tahun saat Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lulusan SMP di Kabupaten Nunukan bisa diterima di SMA Negeri.

“Sekarang ini, karena faktor daya tampung SMA Negeri  kurang banyak, tidak sedikit anak-anak  lulusan SMP gagal diterima di SMA Negeri. Tahun ini SMA Negeri 1 dan 2 Nunukan hanya menerima murid baru 396 orang, padahal lulusan SMP di Nunukan jauh lebih banyak,” ungkap Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Panjiku Nunukan, Mansur Rincing dalam pertemuan perwakilan orang tua bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara, Minggu (17/07/2022).

“Tiap tahun persoalan tidak berubah, kuota zonasi terbatas di sekolah, sementara lulusan SMP yang hendak daftar SMA Negeri banyak,” katanya.

Untuk mengatasi persoalan, Mansur meminta Pemprov Kaltara mengupayakan penambahan  daya tampung dengan menambah Ruang Kelas Belajar (RKB) baru di SMAN 1 dan SMAN 2  Nunukan.

SMAN 1 Nunukan berlokasi di Jalan Fatahillah Nunukan hanya menerima 288 siswa dengan jumlah RKB disiapkan 8 unit. Sedangkan SMAN 2 Nunukan di jalan Ahmad Yani sebanyak 108 siswa jumlah RKB 3 unit. Atau dua sekolah hanya menerima murid baru 396 siswa.

“Sedangkan jarak zonasi digunakan SMAN 1 untuk PPDB tahun ini dibawah 1,4 kilometer, lebih lagi SMAN 2 dibawah 1 kilometer,” sebut Mansur.

Pendeknya jarak zonasi yang diterapkan sekolah merugikan anak-anak yang berdomisili jauh dari sekolah. Hal inilah pemicu keributan tiap dilaksanakan PPDB, belum lagi kuota afirmasi untuk warga miskin yang masih rendah sekitar 15 persen.

“Tiap tahun persoalan PPDB di Nunukan tidak berubah dan saya kira Disdikbud Kaltara paham apa yang harus dilakukan,” tuturnya.

Dalam pertemuan yang digelar di Kantor Disdikbud Kaltara Wilayah Nunukan, Mansur juga memetakan lokasi-lokasi domisili warga yang sulit diterima masuk SMA Negeri seperti, Jalan Sei Bilal, Iskandar Muda, Pembangunan, Sei Fatimah dan Tanjung Baru. Kemudian, Jalan Binusan, Tanjung, Pasar Inhutani dan wilayah Pasar Baru.

Semua warga yang berdomisili di sana dipastikan mustahil bisa masuk SMA Negeri Nunukan. Pilihan bersekolah hanya satu yaitu SMA Swasta atau SMKN di Jalan Sei Fatimah.

“Tolong bangunkan SMA Negeri di sekitar wilayah Kelurahan Nunukan Barat dan Kelurahan Nunukan Utara, hanya dengan cara ini bisa menampung anak-anak kita,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PPDB Pemprov Kaltara Anugraha memahami keluhan keluhan orangtua yang anaknya tidak diterima di sekolah negeri karena keterbatasan RKB di SMAN 1 dan SMAN 2 Nunukan.

“Saya dengar langsung keluhan orang tua di Nunukan, termasuk penambahan 4 persen jalur kuota Afirmasi untuk warga miskin dari 15 persen menjadi 19 persen,” bebernya.

Pemerintah Kaltara sedang berupa memaksimalkan pelayanan pendidikan di semua sekolah kabupaten/kota mulai dari penambahan RKB, hingga perbaikan aplikasi PPDB yang sempat bermasalah.

“Penambahan kuota afirmasi 4 persen ditujukan untuk SMAN 2 Nunukan dengan jumlah pelajar 32 orang,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor: Rachmat Rolau

Tag: