
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, menyebut luasan sawah di wilayah Kaltim terus mengalami penyusutan. Hal tersebut seiring dengan keterbatasannya air.
“Di Penajam Pasar Utara (PPU) awalnya kurang lebih 18 ribu hektare, terus berkurang dan terancam ditanami sawit. Belum lagi persoalan pertambangan,” kata Akmal Malik di sela-sela kunjungan ke Gudang Bulog Balikpapan, Senin (26/2).
Menurut Akmal Malik, kebutuhan beras Kaltim dalam satu tahun kurang lebih 350 ribu ton. Namun, saat ini baru bisa memenuhi sekitar 150 ton. Untuk itu, tidak ada pilihan selain menggenjot produksi padi.
Pemerintah Provinsi pun menyiapkan langkah-langkah nyata untuk memberikan dukungan kepada para petani. Salah satunya akan menghadirkan 200 unit pompa air berbasis tenaga listrik.
“Kemarin sudah uji coba di Kutai Kartanegara bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Maruli Simanjuntak, itu akan di perbanyak. Mudah ini bisa membantu mengurangi laju pengurangan lahan pertanian kita,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak melaksanakan kick off TNI AD Manunggal Air di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa 20 Februari 2024 lalu.
Kecamatan Loa Kulu masuk dalam lima kawasan yang ditetapkan pemerintah daerah sebagai lahan pertanian percontohan yang akan menopang perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara.
TNI AD Manunggal Air hasil kerja sama Kodim 0906/KKR dengan pemerintah daerah, membangun sumber air dengan menggunakan tenaga surya dan melibatkan pihak perusahaan setempat dengan memanfaatkan corporate social responsibility(CSR).
Program tersebut sebagai wujud kepedulian Angkatan Darat dalam membantu mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi oleh rakyat terutama dalam masalah ketersediaan air.
Karena air sangat penting bagi kehidupan masyarakat untuk keperluan sehari-hari yang akan berpengaruh kepada kesehatan, ketahanan pangan, dan kebutuhan hidup lainnya.
Akmal Malik mengapresiasi terhadap Angkatan Darat atas programnya yang selalu mendukung dan membantu perkembangan juga kesulitan daerah yang masuk dalam kawasan Provinsi Kalimantan Timur.
“Terimakasih kepada TNI AD yang selalu mendukung dalam membangun wilayah Kaltim,” tutur Akmal Malik.
Sementara itu, Kasad Jenderal Maruli menyebut bahwa TNI AD berkomitmen terus melanjutkan program dalam mengembangkan akses sumber air di wilayah Indonesia. Karena masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan sumber air yang cukup.
“Kami harapkan kepada para Komandan Satuan TNI dan Polri dapat bekerja sama yang baik dalam membangun pertanian dan dapat membantu kebutuhan masyarakat yang ada di wilayah,” ucap Jenderal Maruli.
Penulis: Heri | Editor: Intoniswan