Luhut Turun Tangan, Garuda Pastikan Layanan Lebaran Normal

garuda
Usai pertemuan APG dan Sekarga dengan Menko Maritim Luhut B Panjaitan, Garuda Indonesia pastikan pelayanan penerbangan saat masa libur lebaran tetap normal. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

JAKARTA.NIAGA.ASIA- Maskapai nasional, Garuda Indonesia, memastikan layanan operasional penerbangan jelang lebaran tetap berjalan normal menyusul komitmen dari Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) dan Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) untuk tidak melaksanakan aksi mogok pada periode sibuk libur Lebaran tahun ini.

“Kami juga menyampaikan apresiasi terhadap APG dan Sekarga yang tetap mengedepankan kepentingan nasional dan komitmen pelayanan operasional terhadap konsumen di periode peak season ini,” ujar Dirut Garuda Indonesia Pahala N. Mansury dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (2/6). Pahala mengatakan urungnya ancaman mogok itu dilaksanakan tidak lepas dari andil Menko Maritim Luhut B Panjaitan.

Sebelumnya, atas ancaman mogok yang akan dilakukan pada periode peak season lebaran itu, pengurus APG dan Sekarga telah dipanggil Menko Maritim Luhut B Panjaitan karena aksi itu akan mengganggu ketertiban umum dan mengganggu hak-hak pelayanan konsumen. Luhut pun menginstruksikan mengutamakan jalan dialog dengan manajemen.

“Pada kesempatan ini kami menyambut baik komitmen dan dukungan Menko Maritim dalam mendukung upaya peningkatan kinerja operasional Garuda Indonesia khususnya terkait penyelarasan dinamika hubungan industrial melalui jalur dialog,” kata Pahala.

Pahala menegaskan manajemen Garuda telah berkali-kali membuka ruang diskusi kepada APG dan Sekarga untuk mencapai titik temu terkait keberlangsungan operasional perusahaan. Ia mengatakan lebih dari 90 persen aspirasi tuntutan karyawan kepada perusahaan telah dipenuhi manajemen, dan tidak ada persoalan kesejahteraan karyawan yang menjadi penyebab rencana mogok APG dan Sekarga.

“Sejak awal kami terus membuka diri untuk berdiskusi bersama rekan rekan Sekarga dan APG yang juga turut didukung dan difasilitasi oleh pemerintah. Dapat kami pastikan komitmen akan ruang diskusi tersebut tetap kami kedepankan hingga saat ini, khususnya dalam menyelaraskan aspirasi APG dan Sekarga dengan upaya peningkatan kinerja operasional perusahaan,” ujar Pahala.
Pelayanan Garuda

Kini, setelah ancaman mogok berhasil diminta tak dilaksanakan, Pahala menyampaikan jaminan layanan Garuda terhadap para konsumen terutama yang akan melakukan perjalanan mudik lebaran. “Kami harapkan agar para pengguna jasa tetap tenang dan tidak perlu kuatir tentang rencana mogok di Garuda Indonesia. Kami pastikan layanan operasional penerbangan tetap berlangsung normal. Seluruh awak pesawat dan jajaran karyawan Garuda Indonesia juga telah turut bersiap dalam mengamankan operasional penerbangan pada periode peak season ini,” kata Pahala.

Untuk mendukung operasional pada saat periode sibuk perjalanan Lebaran 2018 ini, Pahala menerangkan Garuda Indonesia Group menyiapkan sedikitnya 150.510 kursi penerbangan ekstra untuk mengantisipasi peningkatan trafik penumpang. Periode arus mudik dan arus balik Lebaran 2018, yang diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 8 Juni 2018 hingga 24 Juni 2018 (H-7 s.d H+9) baik untuk rute domestik dan internasional.

Kapasitas penerbangan tambahan tersebut terdiri dari 768 frekuensi penerbangan tambahan yaitu 480 penerbangan Citilink dan 288 penerbangan Garuda Indonesia. Kapasitas tambahan tersebut meningkat sebesar 39 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 107.750 kursi.

Pahala menyatakan maskapainya terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dan layanan kepada pengguna jasa. Selain itu, sambungnya, dari sisi kinerja keuangan meski telah terjadi depresiasi rupiah serta kenaikan harga avtur, potensi kerugian perusahaan berhasil ditekan hingga 36 persen dan EBITDAR margin membaik ke 23 persen dari sekitar 19 persen.

Garuda Indonesia juga berhasil menekan kerugian pada Kuartal I-2018 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada Januari – Maret 2018 kerugian tercatat US$64,3 juta (Rp868 miliar), atau turun 36 persen dibandingkan dengan Januari – Maret 2017 mencapai US$101,2 juta (Rp1,36 triliun).

Menhub Temui Pilot Garuda

                Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku akan menemui pilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang mengancam mogok massal jelang arus mudik Lebaran 2018. “Saya pun akan ketemu Senin. Tapi, hari-hari ini, saya minta Direktur Utama (Garuda Indonesia) yang bertemu dulu,” ujarnya di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (2/6).

Menurut Budi Karya, jutaan orang akan kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Lebaran. Karenanya, semua pihak untuk menekan egonya dan bersama-sama memikirkan nasib masyarakat yang akan mudik.  “Saya mengerti mereka punya masalah. Tapi, jangan sampai masyarakat disandera. Bagaimana saudara-saudara kita mau mudik, mereka mogok kan bukan hal yang baik,” imbuhnya. Mogok akan mengganggu operasional penerbangan dan ujung-ujungnya merugikan penumpang.  “Tidak ada antisipasi (pilot mogok), karena saya berharap tidak (mogok). Saya minta teman-teman serikat punya hati untuk tidak melakukan (mogok). Mereka orang-orang terhormat,” katanya.