Mahakam Investment Forum 2025

Sebanyak 42 investor juga melakukan site visit ke proyek Balikpapan Waste Management di Manggar untuk melihat langsung potensi pengembangan fasilitas pengelolaan limbah terintegrasi berbasis teknologi insinerator. (Foto Bank Indonesia Kaltim/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan serta meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja, Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemda Provinsi Kaltim menyelenggarakan Mahakam Investment Forum (MIF) 2025. MIF 2025 merupakan komitmen nyata Kaltim dalam mempercepat transformasi ekonomi melalui investasi dan memperkuat peran strategisnya sebagai gerbang pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Kegiatan yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Pemerintah Provinsi Kaltim dalam kerangka Regional Investor Relation Unit (RIRU) Bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) di Balikpapan dan Nusantara pada tanggal 9 – 10 Oktober 2025 ini mengusung tema “Trade, Tourism, Investment, and Industry: Enhancing East Kalimantan’s Economic Transformation”.

Kegiatan MIF dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni. Sri menegaskan komitmen dalam memperkuat peran RIRU. Turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, serta Duta Besar Palestina, Pakistan, Bahrain, dan Kamboja, disertai perwakilan diplomatik dari Konsulat Jenderal Filipina, Mesir, dan Italia. Kehadiran para investor dan perwakilan negara sahabat tersebut menjadi bukti nyata meningkatnya kepercayaan terhadap potensi ekonomi dan peluang investasi di Kaltim.

Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan TRUSTER (Trade, Tourism, Industry, and Investment Center) sebagai platform digital promosi investasi serta diumumkan lima pemenang PIKAT 2025 yang akan melanjutkan pendampingan untuk membuat IPRO.

Selama kegiatan, tercatat 85 sesi One-on-One Meeting (O3M) antara calon investor dan 8 (delapan) proyek Investment Project Ready to Offer (IPRO), menghasilkan 8 Letter of Intent (LoI).

Proyek Balikpapan Waste Management menjadi yang paling diminati dengan 15 pertemuan, disusul Oleochemical dan Oleofood di Special Economic Zone (SEZ) Maloy Batuta Trans Kalimantan. Sebanyak 42 investor juga melakukan site visit ke proyek Balikpapan Waste Management untuk melihat langsung potensi pengembangan fasilitas pengelolaan limbah terintegrasi berbasis teknologi insinerator.

MIF 2025 menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan calon investor dalam mendorong percepatan transformasi ekonomi, termasuk pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Antusiasme investor terlihat dari kehadiran 77 calon investor dari dalam dan luar negeri, termasuk perwakilan dari berbagai kedutaan besar dan institusi investasi internasional.

Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Pemerintah Provinsi Kaltim dalam kerangka Regional Investor Relation Unit (RIRU) Bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) di Balikpapan dan Nusantara pada tanggal 9 – 10 Oktober 2025 ini mengusung tema “Trade, Tourism, Investment, and Industry: Enhancing East Kalimantan’s Economic Transformation”. (Foto Bank Indonesia Kaltim/Niaga.Asia)

Budi Widihartanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kaltim menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh tamu undangan, duta besar, dan calon investor yang hadir dalam MIF 2025.

“MIF merupakan bentuk nyata sinergi antara Pemerintah Provinsi Kaltim, OIKN, dan Bank Indonesia untuk mempertemukan pemilik proyek dengan calon investor, guna memperkuat promosi investasi daerah serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ucapnya.

Budi juga menyampaikan investasi memiliki peran penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim dan juga mendukung penciptaan lapangan kerja sekaligus mendorong proses hilirisasi serta realisasi pengembangan investasi pada kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus di Kaltim.

“Pada triwulan II 2025, kontribusi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mencapai 35,47% dari total PDRB Kaltim, dengan korelasi tinggi terhadap realisasi investasi (PMDN dan PMA) sebesar 90%.”

Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II 2025 tumbuh 4,69% (yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4,08% (yoy), didorong oleh industri pengolahan yang tumbuh 15,12% (yoy), terutama melalui aktivitas di kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Lapangan usaha utama penopang ekonomi Kaltim terdiri dari sektor pertambangan (34,11%), industri pengolahan (20,33%), konstruksi (11,48%), pertanian (9,65%), dan perdagangan (7,54%),” ungkap Budi.

Rangkaian kegiatan di IKN diawali dengan penanaman pohon (Group Tree Planting) sebagai simbol komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. (Foto Bank Indonesia Kaltim/Niaga.Asia)

Basuki Hadimuljono, Kepala OIKN menyampaikan apresiasi kepada RIRU Kaltim atas dukungannya dalam melakukan kegiatan promosi investasi proyek-proyek di IKN. Kepala OIKN juga menyampaikan bahwa sesuai Perpres Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, IKN ditetapkan sebagai ibu kota politik Indonesia pada tahun 2028, sehingga membuka peluang lebih luas bagi keterlibatan investasi strategis di berbagai sektor prioritas serta memberikan penjaminan terhadap regulasi dan proses investasi di IKN.

Rangkaian kegiatan di IKN diawali dengan penanaman pohon (Group Tree Planting) sebagai simbol komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, dilanjutkan dengan site visit ke Rumah Susun ASN dan Istana Negara. Kegiatan ditutup dengan sesi pemaparan potensi Investasi IKN dengan peluang investasi baru di sektor perumahan, komersial, dan teknologi pendidikan, yang menghasilkan 3 LoI tambahan.

Menurut Budi, ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Daerah, OIKN, dan mitra strategis lainnya dalam mendorong peningkatan investasi, memperluas jejaring kerja sama, serta memperkuat peran RIRU Kaltim sebagai katalis promosi investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan berkelanjutan di Kaltim.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: