Maju ke DPD-RI, Mahyudin Ditopang “Sahabat Mahyudin”

sahabat
Mahyudin bersama “Sahabat Mahyudin” di Samarinda.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ternyata cukup membantu politisi dalam mesosialisasikan diri dan menghimpun partisipasi masyarakat memberikan dukungan. Salah satu politisi yang sudah merasakan itu adalah Wakil Ketua MPR-RI, Mahyudin yang akan menjadi kontestan dalam memperbutkan 1 dari 4 kursi di DPD-RI (Dewan Perwakilan Daerah-Republik Indonesia) jatah Provinsi Kalimantan Timur di Pemilu 2019 yang akan datang.

“Sangat membantu dan meringankan biaya, dengan teknologi informasi dalam seminggu sudah terbentuk jaringan relawan di kabupaten/kota se-Kaltim, bahkan di Kutai Timur sudah terbentuk hingga ke kecamatan,” kata H Fachruddin Djaprie pada Niaga.Asia, yang membantu Mahyudin di wilayah Kota Samarinda.

Grup “Sahabat Mahyudin” diaplikasi WatsApp yang baru dibuka Mahyudin juga kebanjiran dengan orang-orang yang bersedia membantu Mahydin. Belum seminggu dibuka, sudah menghimpun ratusan orang yang siap sedia bekerja membantu memenuhi persyaratan Mahyudin maju di DPD-RI, yakni dukungan riil dari masyarakat dengan melampirkan KTP (Kartu Tanda Penduduk).

“Ya dengan adanya teknologi informasi, untuk menghimpun sebagian salinan KTP tidak perlu lagi datang ke rumah-rumah warga. Warga pengguna telepon pintar bisa memposting sendiri salinan KTP-nya ke grup WA “Sahabat Mahyudin” 24 jam,” kata Fachruddin yang tak lain adalah mantan staf Mahyudin saat menjadi Bupati Kutim 2003-2006. Menurutnya, nanti Mahyudin bisa melampaui batas minimum dukungan masyarakat menjadi syarat menjadi calon anggota DPD. “Kita bisa menyerahkan nanti lebih dari 3.000, bahkan 4.000 sampai 5.000,” katanya.

sahabat
Mahyudin bersama “Sahabat Mahyudin” di Kutai Timur.

Hal yang sama juga dikatakan Hj Sjatria Dewi dari Bontang. Dewi yang sudah mengenal lama Mahyudin di Partai Golkar mengaku bekerja ikhlas untuk Mahyudin. Ia juga merasa lebih bebas bergerak membantu calon anggota DPD karena sifatnya perorangan. “Kita ngak ewuh-pakewuh karena tak terkait langsung dengan partai,” kata Dewi.

Latar belakang Mahyudin sebagai politisi Golkar dan mantan bupati Kutim, ditambah saat ini masih menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua MPR-RI, juga disebut rekan Mahyudin, H Johan Ibrahim meringankan beban Mahyudin. “Beliau kan sudah dikenal masyarakat. Insyallah Tuhan menolong beliau,” ujarnya.

Mahyudin sendiri ketika diminta tanggapannya oleh Niaga.Asia, membenarkan kemajuan teknologi informasi memudahkan politisi yang akan berkecimpung dalam Pemilu 2019 nanti dan dia mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya ke warga yang bersimpati pada perjuangannya. “Teknologi informasi memudahkan kita menyebarluaskan pokok-pokok pikiran dan perjuangan mewakil rakyat,” katanya.

Dikatakan, memperjuangkan kepentingan daerah dan rakyat di Kaltim di pemerintahan pusat perlu energi besar dan konsisten, apa lagi di DPR-RI Kaltim hanya punya 8 wakil dan di DPD-RI ada 4 atau seluruhnya hanya 12 orang. “Saya berpikir setelah terpilih nanti perlu kerja sama antara 12 orang itu, meski berada di kamar berbeda di parlemen,” ungkap Mahyudin.

Tentang meluasnya keberadaan grup “Sahabat Mahyudin” hingga keluar Kaltim,  termasuk ke Sulawesi dan Pulau Jawa, Mahyudin menyebut itu tumbuh dengan sendirinya dan akan dijadikan sebagai acuan mengukur popularitas dan elektabilitas. “Tidak masalah meluas, kan dibantu teknologi juga, tapi fokusnya tetap ke DPD-RI dari Kaltim,” ungkapnya.

sahabat
Perempuan “Sahabat Mahyudin”. (intoniswan)