SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Setelah ditunggu sejak akhir tahun 2023 lalu, akhirnya Minggu malam ini (31/3), film ‘Mahakam Love Story’ (MLS) tayang perdana di TCO Coffe, Jl. Benggeris, Samarinda.

Selain penayangan MLS yang berdurasi 55 menit itu, menurut sutradara MLS Fatqurozi,  diwarnai dengan diskusi film yang bertajuk ‘Membidik potensi film bermuatan lokal menjadi industri nasional dan internasional’.

“Penayangan MLS dan diskusi ini memperoleh dukungan dari Dinas Pariwisata Kaltim, dalam hal ini Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Pak Awang Khalik selaku kabidnya akan hadir menjadi narasumber diskusi itu,” papar Ozzy, sapaan akrab Fatqurozi kepada niaga.asia.

Tema diskusi itu menurut  Ozzy cukup menarik untuk diperbincangkan untuk kemajuan industri film daerah oleh insan film, pemerintah daerah, budayawan dan masyarakat pemerhati film.

“Kami, para pelaku perfilman daerah, sangat berharap bisa menembus industri film nasional bahkan internasional. Nah, mungkin dari diskusi itu muncul ide atau gagasan menuju ke arah itu,” ucap Ozzy yang kerap pentas teater sebagai aktor dan sutradara.

Untuk menembus industri film nasional atau internasional, timpal aktor film dan teater Kaltim Wawan Timor, orang film daerah tidak mesti harus berdomisili di Jakarta atau Amerika sana.

“Namun harus mampu menghasilkan film yang berkualitas. Mempunyai jaringan dan dana produksi yang cukup besar,” ungkap Wawan.

Dirinya yakin, ihwal itu bukan tidak mungkin bisa dicapai, tetapi utamanya harus mendapat dukungan penuh pemerintah.

“Kalau ingin, pemerintah harus ikut turun tangan langsung, terutama dalam hal fasilitasi pendanaan produksi film,” pungkas Wawan.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan

Tag: FILM