Malaysia Lockdown, Harga Sembako di Nunukan Naik 30 Persen

Toko  penjual produk Malaysia dan Indonesia di Nunukan. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sejumlah kebutuhan pokok di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami kenaikan harga pasca Pemerintah Sabah, Makaysia, menerapkan lockdown total sejak 1 Juni 2021

“Ada kenaikan harga antara 20 sampai 30 persen produk Malaysia yang diperdagangkan di Nunukan,” kata pedagang lintas batas perbatasan Nunukan, H. Andi Mutamir, pada Niaga.Asia, Senin (21/06).

Kenaikan harga yang cukup signifikan ini secara langsung dipengaruhi oleh menipiskan stok barang di pasar dan agen-agen penjual produk Malaysia, seperti gula pasir, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya.

Harga minyak goreng isi 1 liter naik dari Rp.13.000 menjadi Rp 16.000/bungkus, sedangkan harga gula pasir sebelumnya Rp 13.000 menjadi Rp 15.000/bungkus isi 1 kilogram, harga tepung terigu dari Rp 8.000 naik Rp 11.000.

“Selama barang masih ada dijual, masyarakat tidak terlalu mempersoalkan kenaikan 20 sampai 30 persen,” ucapnya.

Kenaikan harga barang tertentu ini dikarenakan masih tingginya ketergantungan Nunukan dengan keberadaan produk Malaysia, hampir 90 persen gula dan minyak didatangkan dari negara tetangga.

Berbeda dengan beras, sayuran, rembah dan lainnya, harga produk lokal dan kiriman dari Sulawesi ataupun pulau Jawa masih tergolong normal dan stok barang banyak tersedia di gudang-gudang milik agen.

“Untuk produk lokal masih aman dan lancar, harga juga stabil sejak 2 bulan terakhir,” tutur dia.

Lonjakan harga terjadi pula pada tabung gas 14 kilogram Petronas Malaysia, harga sebelumnya Rp 260.000 naik menjadi Rp 300.000. Tingginya harga dikarenakan ketat pengawasan Malaysia terhadap warga asing.

Meski begitu, kata Andi, masih ada beberapa pedagang lintas batas di Nunukan dan Sebatik, berhasil berbelanja kebutuhan pokok di Malaysia, hanya saja jumlah pembelian tidak seperti situasi normal.

“Masih ada barang Malaysia masuk, cuma kuotanya sedikit, tidak seperti sebelum lockdown lah,” sebutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Nunukan H. Dian Kusumanto mengatakan, ketersedian sembako dalam negeri dan harga Nunukan masih terbilang normal, hanya sebagian barang mengalami kenaikan sejak 1 bulan terakhir.

“Dari sisi harga dan ketersedian barang di lapangan masih normal, hanya sebagian barang naik dan itu tidak terlalu berpengaruh,” jelasnya.

Kelangkaan barang produk Malaysia masih bisa diatasi para pedagang dengan mendatangkan lebih banyak produk dalam negeri. Misalkan, harga minyak goreng Malaysia naik dapat digantikan dengan minyak goreng curah lokal.

Begitu pula tepung terigu lokal sudah banyak diminati masyarakat perbatasan. Secara kebutuhan, sembako di Nunukan bisa dikatakan aman terkendali, bahkan ada sebagian barang dijual keluar dari Pulau Nunukan.

“Harga barang Malaysia naik, tapi stok barang masih aman sampai karena terbantu dengan barang dalam negeri,” terang dia.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: