Malaysia Pulangkan 8 WNI Asal Sebuku yang Melanggar Batas Perairan

Rombongan WNI tiba di PLBL disambut Sekda Nunukan Serfianus dan Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto. (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pemerintah bagian Sabah, Tawau, Malaysia memulangkan 8 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara yang sebelumnya diamankan karena memasuki perairan wilayah Malaysia secara ilegal, Rabu 10 Februari 2021.

Pemulangan rombongan WNI dikawal Pasukan Gerakan AM (PGA) Diraja Malaysia menuju dermaga Pelabuhan Lintas Batas Laut (PLBL) Nunukan, setelah sebelumnya diserahkan ke Konsulat RI Tawau Malaysia.

Bajik Masak, salah seorang warga Sebuku yang ikut dalam rombongan mengatakan, pemulangan mereka dilakukan tanggal 17 Februari 2021 menggunakan speedboat PGA Malaysia dan tiba sekitar pukul 11:30 wita di PLBL Nunukan.

“Kami diperlakukan baik sebagaimana manusia dan terima kasih kepada PGA Malaysia, rombongan WNI diantar menggunakan speedboat mereka,” katanya.

Dikatakan Bajik, rombongannya diamankan aparat keamanan Malaysia ketika berangkat dari Sebuku menuju Nunukan  malam hari  menggunakan speedboat. Malam itu mereka tanpa sengaja memasuki wilayah perairan sungai Malaysia disekitar Sei Ular.

Gelapnya malam membuat motoris sulit mengenali batas sungai, peryataan ini telah disampaikan ke petugas Malaysia yang saat kejadian berjaga di perairan perbatasan dua negara.

“Motoris tidak melihat ada PGA Malaysia disana, makanya speedboat kita bertabrakan dengan speedboat mereka, tapi mungkin itulah pemicu kami dibawa ke Malaysia,” bebernya.

Selama menjalani penahanan di Malaysia, seluruh warga diperlakukan sangat baik, tidak ada kontak fisik baik saat penangkapan ataupun saat menjalani pemeriksaan. Hubungan baik kedua negara sangat membantu mempermudah proses pelepasan.

Komunukasi Liasion Officer (LO) Polisi Indonesia di Tawau AKBP Ahmad Fadilan dan Konsular RI Tawau terjadi sangat akrab. Pejabat perwakilan Indonesia di Malaysia ini memberikan pelayanan baik bagi 8 warga Indonesia.

“Hubungan LO Polri Ahmad Fadilan dengan Malaysia baik, makanya kami bisa diantar pulang dengan speedboat PGA Malaysia,” terang Bajik.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan Serfianus menerangkan, Pemerintah Nunukan berencana mengusulkan membangun pos pengawasan disekitar perbatasan sungai Indonesia dengan perairan Malaysia yang rawan terjadi pelanggaran batas negara tanpa disengaja oleh masyarakat.

“Nanti kita usulkan ke pemerintah pusat dan instansi terkait membangun pos atau setidak-tidaknya ada rambu-rambu titik batas,” ujarnya.

Selain opsi membangun pos dan rambu, transportasi sungai diperbatasan Indonesia dan Malaysia pada malam hari perlu pengawalan dari petugas keamanan untuk mengantisipasi ada masalah.

Untuk menghindari terulangnya kejadian, Serfianus meminta adanya pembatasan waktu keberangkatan speedboat dan perahu dari Sei Menggaris dan Sei Ular menuju pulau Nunukan maupun sebaliknya.

“Kalau bisa keberangkat terakhir pukul 17:00 Wita, lewat jam itu jangan ada keberangkatan, kalaupun sifatnya emergensi, bisa meminta pengawalan petugas,” pungkasnya. (002)

Tag: