Maling Mobil Ketua KPU Samarinda Tidak Lain Staf KPU Sendiri

Pers rilis pengungkapan kasus pencurian mobil dinas Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kasus pencurian mobil dinas Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat akhirnya terungkap. Pelakunya adalah Denny Setiawan (38), tidak lain adalah staf Sekretariat KPU sendiri.

Kasus itu terbongkar setelah hasil olah TKP dan rekaman CCTV, mengarah ke pelaku yang memiliki badan besar. Dalam penelusuran, mobil berciri yang sama seperti yang dilaporkan KPU, ditemukan di kawasan Palaran.

“Mobil itu terparkir di jalan di Palaran. Pelat polisinya sudah dilepas. Kami telusuri, ternyata mobil itu dititipkan Denny, kepada salah seorang warga,” kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa, dalam penjelasan dia di kantornya, Selasa (25/2).

Tim Macan Borneo Polresta Samarinda bergerak cepat mencari Denny. Dia akhirnya ditangkap, saat sedang mengendarai motor Honda Beat, kawasan pergudangan Jalan P Diponegoro, Palaran. Dia tidak mengelak saat diinterogasi.

“Dia mengaku yang mencuri mobil ketua KPU hari Minggu malam itu. Bersama barang bukti mobil, termasuk motor Beat itu, dia kami bawa ke Polresta,” ujar Damus.

Denny sendiri, masih tercatat sebagai staf di Sekretariat KPU Samarinda. Aksi pencurian mobil yang terparkir di halaman belakang KPU itu bukan dengan membongkar mobil.

“Jadi, awalnya kunci mobil dinas itu sempat hilang bulan November 2019 lalu. Ternyata, kunci itu ditemukan dan ada pada pelaku. Menunggu waktu, malam kejadian, dia datang ke KPU dan membawa mobil itu. Saat itu kan di KPU suasana lagi ramai tahapan Pilkada,” ungkap Damus.

Diduga kuat, pelaku memang merencanakan pencurian itu sejak lama. “Dugaan dendam dia dengan pegawai KPU, masih kami dalami,” jelas Damus.

Tersangka Denny Setiawan (foto : Niaga Asia)

Motif Dendam dengan Pegawai KPU

Denny memang mengaku mencuri mobil itu. Alasannya, lantaran sakit hati dengan pegawai atau staf di Sekretariat KPU Samarinda, sehingga dia nekat membawa kabur mobil itu.

“Saya tidak ada masalah dengan Pak Firman. Dengan komisioner lain pun, saya tidak ada masalah. Hanya dengan pegawai saja,” kata Denny, ditanya wartawan.

“Tidak bisa saya sebutkan di sini apa masalah saya. Yang jelas, saya dengan komisioner KPU, baik-baik saja,” tambah Denny.

Denny menerangkan, kunci mobil memang dia temukan setelah hilang sekitar November 2019 lalu, dan dia amankan di dalam lemari. Berhubung dia sakit hati dengan pegawai sekretariat, mobil dinas itu pun jadi sasarannya. “Supaya staf itu menjadi bersalah, dan sibuk saja,” katanya enteng. (006)