Mantan Pekerja PT Badak Menolak Listrik PLN

AA

Mantan pekerja PT Badak Bontang yang tinggal di  Perumahan HOP 1-6 akhirnya melaksanakan aksi demo, Sabtu (29/6/2019). (Foto: Ismail/NIAGA.ASIA).

BONTANG.NIAGA.ASIA – Lebih kurang 200 mantan pekerja PT Badak Bontang yang tinggal di perumahan HOP 1-6 akhirnya melaksanakan aksi demo, Sabtu (29/6/2019). Warga yang selama ini menggunakan listrik yang disuplai PT Badak, dalam orasinya menolak rencana migrasi listrik di rumah-rumah mereka, ke PT PLN Bontang mulai hari Senin (1/7/2019). Pengalihan suplai listik dari PT Badak ke PLN, membuat warga tidak menerima lagi listrik gratis, tapi mesti membayar setiap bulan ke PLN.

Koordinator aksi demo, Daud Padang mengatakan, warga menolak karena manajemen PT Badak tidak pernah mendialogkan rencana pengalihan sumber listrik ke PLN,ndan menetapkan sepihak keputusan tersebut mulai berlaku tanggal 1 Juli 2019. “Kami hanya meminta ada pertemuan, agar mendapatkan win-win solution untuk permasalahan ini,” katanya saat dikonfirmasi disela-sela aksi.

Terkait 200 Sambungan Rumah (SR) di HOP 1-6 sudah didaftar PT Badak di PLN Bontang, Daud membantah hal tersebut. Dia mensinyalir adanya permainan dibdalam pengelolaan listrik, bagi para pekerja ext PT Badak tersebut.

“Tidak ada konfirmasi kepada kami. Kalau pun ada pendaftaran ke PLN, itu hanya bagi klinik yang dikilo 6 serta Water Closet (WC) serta rumah-rumah yang ada di PC. Tapi untuk kami di HOP 1-6 tidak pernah dikonfirmasi ke warga,” terang Daud.

Dijelaskan, warga tinggal di HOP 1-6 tidak menolak adanya migrasi listrik, tapi minta pelaksanaannya ditunda hingga didapat solusi terbaik bagi para mantan pekerjanya. “Coba cari solusinya, kami mantan pekerja di PT Badak mengetahui aturan-aturan di ana. Tidak mungkin kami merusak fasilitas-fasilitas di sana,” ungkapnya.

Terkait aksi demo penolakan pemakaian listrik dari PLN tersebut, PT Badak belum berhasil dimintai konformasinya. (005)