
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pembangunan Masjid Tarbiyatul Mujahidin di SMKN 1 Samarinda akhirnya selesai dibangun setelah masa pengerjaan 9 tahun. Pembiayaan pembangunan masjid itu murni hasil sumbangan bersama pihak komite sekolah, alumni dan guru sekolah sendiri.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) Surasa mengatakan, dengan berdirinya masjid SMKN 1 Samarinda ini, menjadi contoh baik bagi sekolah lainnya dalam hal kolaborasi untuk pengembangan infrastruktur sekolah.
“Komite sekolah diberi kewenangan menggalang dana dan itu sifatnya bukan pungutan liar atau Pungli. Ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya, bagaimana praktek baik antara komite da sekolah dalam menggalang dana,” kata Surasa, ditemui di SMKN 1 Samarinda, Jalan Pahlawan, Jumat 16 Mei 2025.

Menurut Surasa, dana yang dikumpulkan bersama adalah hasil sumbangan yang sifatnya tidak memaksa untuk pembangunan masjid. Dari penggalangan itu, berhasil mengumpulkan dana Rp2,41 miliar.
“Alhamdulilah setelah 9 tahun lamanya sejak 2016 akhirnya terbangun. Kenapa lama?, karena ini galang dana tidak ditetapkan (berapa uangnya) dan kapan pun. Silahkan saja siapa yang mau memberikan sumbangan, ditampung,” jelasnya
“Dalam pembangunan ini tidak ada campur tangan pemerintah, murni dari sumbangan,” tegas Surasa.
Sementara Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud mengatakan, masjid indah yang berhasil dibangun ini nantinya selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi tempat pengembangan ilmu dan karakter siswa.
“Tidak hanya pendidikan beragama, tapi juga sosial budaya dan lainnya dalam membentuk karakter siswa,” kata Rudy.
Dengan diresmikannya Masjid Tarbiyatul Mujahidin ini juga menjadi tempat untuk mengajarkan dan membentuk akhlak baik dan ketakwaan untuk siswa.
“Bangsa kita banyak yang pintar, namun yang berakhlak masih kurang. Dan ini bisa kita bina di Masjid SMKN 1 Samarinda ini,” jelas Rudy.

Selaras dengan Gubernur Kaltim, Kepala SMKN 1 Samarinda Agus Tridojo mengatakan, dalam pembentukan karakter dan membangun akhlak yang baik untuk siswa, Masjid Tarbiyatul Mujahidin nantinya tidak hanya untuk tempat ibadah, melainkan juga akan menjadi wadah kegiatan sekolah atau ekstrakurikuler.
“Nanti akan kita berdayakan ekstrakurikuler, yang mengembangkan kerohanian siswa seperti habsyi maupun rohani Islam (Rohis),” jelasnya.
Selain pengembangan ekstrakurikuler, para siswa juga akan dibina oleh para pengurus masjid, yang bertugas khusus di masjid itu.
“Anak-anak yang belum benar Salat dan ngajinya kita ajari. Ada tim khusus di masjid yang membinanya nanti,” demikian Agus Tridojo.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: KaltimPendidikanSamarindaTempat Ibadah