Masuk 18 Besar Anugerah Kihajar 2019, Pustekkom Kemendikbud Kunjungi Kutim

Tim Penilai Kihajar 2019 Pustekkom Kemendikbud, melihat langsung penerapan TIK di SMPN 1 Sangatta Utara. (Foto: Jani Humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Tim Penilai Anugerah Kihajar 2019 dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (7/11), mengunjungi Kabupaten Kutai Timur.

Tujuan kedatangan tim penilai yakni untuk melihat langsung penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), salah satunya Digital Learning, yang sudah mulai diterapkan di dua sekolah di Kutim. Yakni, SMP Negeri 1 Sangatta Utara, dan SMA Negeri 2 Sangatta Utara.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kutim Roma Malau, rombongan tim Pustekkom Kemendikbud yang terdiri Bambang Dwi Anggono, Veri Saputra, Prabancoro Bayu, terlebih dahulu meninjau SMPN 1 Sangatta Utara, di Jalan AW Syahrani (eks Jalan Pendidikan).

Saat ditemui disela kunjungan, Roma Malau menjelaskan, ada 34 nominasi atau daerah yang berhasil ke tahap presentasi, terpilih 21 daerah untuk masuk ke tahap penilaian uji petik. Kabupaten Kutim menjadi salah satu yang kemungkinan besar meraih penghargaan tersebut, dan akan mewakili 10 kabupaten se-Indonesia.

“Selasa (29/10) kemarin, kami telah melaksanakan persentasi di hadapan dewan juri dari Pustekkom, hasilnya Kutim masuk 18 besar. Untuk melenggang ke tahap selanjutnya, yakni 10 besar, maka pihak Pustekkom melakukan uji petik langsung ke lapangan. Untuk melihat apa yang disampaikan dalam presentasi, apakah memang program dimaksud benar sudah diterapkan,” jelasnya.

Selain sistem digital learning, lanjut Roma, Sistem Informasi Kinerja Guru atau Simaksiru dan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) untuk pengelolaan Dana BOS, juga ditonjolkan dalam penilaian penghargaan Ki Hajar itu.

“Seperti SIMDA BOS, pelaksanaanya sudah terarah, ada sekitar 50 orang dari berbagai kecamatan langsung di interview tim Pustekkom. Mulai penginputan, perencanaan sampai apa yang keluar dari SIMDA, para operator bisa menjelaskan dengan baik,” terangnya.

Roma berharap dengan jaman serba teknologi saat ini, seluruh kalangan baik kepala sekolah, guru, orang tua, bahkan jajaran Disdik Kutim tidak ada yang gagap teknologi.

Sementara itu, Perwakilan Petugas Pustekkom Veri Saputra menjelaskan, maksud kedatangan pihaknya ingin melihat secara langsung bagaimana implementasi TIK, untuk membantu dunia pembelajaran di Kutim. Seperti sistem belajar hingga sistem administrasi sekolah.

“Kita sudah melihat sekolah ini (SMPN 1 Sangatta Utara) sudah menerapkan digital learning. Kita harapkan ke depan, TIK di Kutim dapat lebih meningkat lagi. Begitu juga apa yang dilihat kondisi nyata di sini, sebagai bahan kami dalam melihat kondisi pendidikan di luar jawa terkait TIK untuk dunia pendidikan, kendalanya apa dan solusi yang diharapkan. Jadi kami dapat merangkum dan melaporkan,” terang Veri.

Veri berharap, sistem TIK ini dapat dimanfaatkan tidak hanya di sekolah yang ada di wilayah kota Sangatta saja, melainkan di seluruh kecamatan di Kutim. Tentu dengan didukung infrastruktur, internet, listrik di yang memadai. Sehingga implementasi TIK di dunia pendidikan di Kutim, menjadi lebih baik lagi. (hms10)