Masyarakat Napier Puji dan Sambut Hangat Pameran Batik “Menamai”

Arif Gerry Fauzi yang tinggal di Selandia Baru sejak tahun 2015 juga selenggarakan latihan membatik bagi 30 masyarakat setempat, Sabtu (9/4/2022). (Foto KBRI Wellington)

NAPIER.NIAGA.ASIA – Lebih dari 30 busana berbahan batik karya perancang Indonesia Arif Gerry Fauzi diperagakan di dalam peragaan “Menamai” di Creative Arts Napier, Sabtu  (09/11/2022). Arif Gerry merupakan perancang asal Indonesia yang yang berdomisili di Selandia Baru sejak tahun 2015.

Koleksi busana “Menamai” dari Arif Gerry sebagian besar menampilkan busana sehari hari dan gaun malam ini mendapatkan pujian, antusiasme dan sambutan hanga dari Walikota Napier, Kirsten Wise, masyarakat setempat dan Indonesia yang hadir.

Sebelum acara peragaan busana diselenggarakan pula kegiatan membatik yang terbagi dua sesi. Terdapat 30 peserta masyarakat setempat yang berpartisipasi membatik dipandu oleh Sucitarini Delyana, pemilik Denaya Batik Yogyakarta.

Walikota Napier, Kirsten Wise dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan memuji inisiatif Komunitas Masyarakat Indonesia Hawkes Bay (KAMIBAY) yang menggelar acara “Indonesian Batik, Workshop, Fashion Show & Exhibition” yang berlangsung dari tanggal 9-14 April 2022.

“Acara ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman warga Napier dan sekitarnya mengenai Batik dan cara membatik serta budaya Indonesia,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan yang baru peratama kali diselenggarakan ini dapat terus digalakan oleh Komunitas Indonesia dan Komunitas Etnis lainnya di Napier. Budaya multi kultural menambah warna kehidupan berbudaya di Selandia Baru, tambah Walikota Kirsten Wise.

Lebih dari 30 busana berbahan batik karya perancang Indonesia Arif Gerry Fauzi diperagakan di dalam peragaan “Menamai” di Creative Arts Napier, Sabtu  (09/4/2022). (Foto KBRI Wellington)

Sementara itu, Dubes Fientje Maritje Suebu dalam sambutanya antara lain menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Walikota Napier yang hadir dan kepada KAMIBAY yang menyelenggarakan kegiatan ini.

“Saya merasa senang dengan kehadiran para penggemar batik yang antusias hadir, hal ini menunjukkan batik telah dikenal secara universal. Batik dalam kehidupan budaya Indonesia sebagai warisan tradisi yang terus dipertahankan sampai saat ini. Batik mempunyai berbagai motif antara lain seperti awan Panjang di Aotearoa, batik juga dapat digunakan pada berbagai kegiatan seperti dalam upacara perkawinan,” jelas Dubes RI., seraya menyampaikan ucapan selamat kepada Panitia yang sukses menyelenggarakan kegiatan event budaya ini.

Acara peragaan busana diawali dengan tarian Bali dan diisi pula dengan tembang Jawa. Sementara itu, Batik yang dipamerkan adalah batik tulis dengan berbagai motif seperti kawung, truntum, parang, batik kumpeni, batik Cirebon dan lasem.

Sumber: KBRI Wellington | Editor: Intoniswan

Tag: