Melistriki Desa di Papua Terkendala Infrastruktur, Keamanan, dan Sumber Energi

Ilustrasi: Jaringan listrik milik PT PLN Nunukan (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyampaikan kendala saat melistriki 433 desa yang sebagian besar ada di Papua dan Papua Barat sejak 5 tahun terakhir ini di antaranya infrastruktur, keamanan, dan sumber-sumber energi yang akan digunakan sebagai pembangkit.

“Memang dari sisa yang ada terkendala masalah infrastrukturnya, bagaimana kita bisa masuk ke pelosok-pelosok tersebut, bagaimana kita bisa memetakan lokasinya,” ujar Menteri ESDM saat memberikan keterangan melalui konferensi video, Jumat (3/4).

Kendala lain, menurut Menteri ESDM, juga sektor keamanan, karena daerah-daerah rawan yang akan dimasuki sehingga memerlukan dukungan dari aparat. “Kemudian juga kita harus mengidentifikasi sumber-sumber energi apa yang dipakai untuk bisa dijadikan sebagai energi pembangkit,” kata Menteri ESDM.

Sekarang ini, lanjutnya, Pemerintah sudah memiliki banyak alternatif, antara lain prioritas untuk memanfaatkan sumber energi yang terbarukan. “Dua tahun terakhir kita menambah memasang Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Tapi alat ini life time-nya 3 tahun, tentunya saja harus kita ganti,” tambah Menteri ESDM. Kendala lainnya adalah logistik dan memang akan ada upaya-upaya khusus sehingga target 2020 ini, 433 desa tersebut sudah bisa dimasuki listrik.

Terkait dengan kualitas listrik, menurut Menteri ESDM, memang harus ditingkatkan kualitas listrik suplainya. Untuk itu,  perlu dirampungkan transmisi-transmisi yang ada, bukan hanya di daerah tertinggal tapi di seluruh wilayah Indonesia, karena masih banyak ketimpangan-ketimpangan.

“Dan itu sudah masuk di dalam program kita di dalam 5 tahun ke depan untuk kita bisa segera merampungkan transmisi-transmisi yang diperlukan. Sehingga memang daerah-daerah yang berpotensi untuk industri, yang selama ini harus tergantung dengan listrik sendiri nanti bisa disuplai melalui transmisi-tramisi yang kita pasang,” tambahnya.

Contohnya, Menteri ESDM menyebutkan sekarang ini dengan 35 gigawatt Pemerintah punya banyak potensi yang besar, untuk itu memang kita harus rampungkan transmisi dan bisa masuk ke pelosok-pelosok/tempat-tempat yang membutuhkan listrik.

“Sehingga dengan itu nanti kualitasnya bertambah, masyarakat nanti rumah tangganya juga bisa tersuplai listrik dan bisa terdukung kegiatan-kegiatan industri ataupun kegiatan-kegiatan usaha kecil di rumah masing-masing,” pungkas Menteri ESDM. (*/001)

Tag: