
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kehadiran Melly Goeslaw menjadi magnet dalam pembukaan East Borneo Islamic Festival 2025 di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda, Minggu malam (28/12).
Penyanyi dan pencipta lagu nasional tersebut tampil membawakan lagu religi Ketika Cinta Bertasbih, mengiringi momen pembukaan festival Islami yang sarat nuansa spiritual.
Acara ini secara resmi dibuka Wakil Gubernur Seno Aji, dihadiri juga oleh sang istri, Wahyu Hernaningsih Seno, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Sri Wahyuni, serta jajaran pejabat pemerintah daerah, tokoh agama, dan ribuan jamaah yang memadati kawasan Islamic Center Samarinda.
Prosesi pembukaan turut ditandai dengan pemukulan gendang, sebelum kemudian suasana berubah khidmat saat Melly Goeslaw melantunkan lagu ‘Ketika Cinta Bertasbih’.
Lagu bernuansa religi ini menjadi pembuka rangkaian East Borneo Islamic Festival 2025 yang akan berlangsung hingga 31 Desember mendatang.
Festival ini kata Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, menjadi momentum yang sangat penting untuk merefleksikan perjalanan satu tahun ini, sekaligus meneguhkan nilai-nilai keimanan, persaudaraan, dan kebersamaan sebagai bekal menyongsong tahun-tahun mendatang.
“Kaltim Festival Islami ini hadir sebagai wadah yang menyejukkan dan mempertemukan umat dalam suasana ibadah, dakwah, dan seni Islami,” ujarnya.
Di tengah tantangan zaman yang semakin komplek, kegiatan semacam ini dinilai sangat penting untuk memperkuat fondasi spiritual masyarakat, menumbuhkan akhlakul karimah, serta menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman.
Selain Melly Goeslaw kata Seno Aji, festival ini juga akan dihadiri sejumlah tokoh nasional dan ulama ternama hingga 31 Desember. Di antaranya Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, Guru Mahmud Al-Banjari, Opick, Syakir Daulay, Nadzira Shafa Askar, Lulu El Hasbu, Istafiana Candrarini, Lira Krisnalisa, serta Majelis Az Zahir feat. Ahbaabul Musthofa Kaltim.
“Kehadiran para tokoh dan pengisi acara ini tentu menjadi kebanggaan sekaligus penguat semangat umat dalam meneladani nilai-nilai Islam yang damai, sejuk, dan penuh cinta,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, ia menyebutkan bahwa Masjid Baitul Muttaqien sebagai Islamic Center memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat peradaban, pusat dakwah, dan pusat pembinaan umat.
Melalui kegiatan festival positif seperti ini, masjid diharapkan benar-benar menjadi ruang yang hidup, tempat bertemunya ilmu, seni, budaya, dan spiritualitas.
Pemerintah Provinsi Kaltim berkomitmen akan terus mendukung kegiatan keagamaan yang inklusif, menyejukkan, dan berorientasi pada pembangunan karakter masyarakat.
“Pembangunan berkelanjutan harus berjalan seiring antara kemajuan fisik, kesejahteraan ekonomi, dan kekuatan spiritual umat,” tuturnya.
Melalui penyelenggaraan festival ini, Seno Aji berharap akan lahir semangat baru untuk bisa meningkatkan kualitas keimanan masyarakat Kaltim, memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah, serta menumbuhkan generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas, dan berdaya saing.
Diingatkan Seno, bahwa ke depan tantangan pembangunan akan semakin besar, sehingga dibutuhkan masyarakat yang tidak hanya kuat secara ekonomi dan intelektual, tetapi juga kokoh secara spiritual dan moral.
“Saya harap, nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin terus teraktualisasi dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, hingga berbangsa dan bernegara,” harapnya.
Melalui festival ini, saya juga mengajak seluruh umat Islam di Kaltim untuk menjaga persatuan, memperkuat toleransi, dan berkontribusi positif dalam pembangunan daerah dan bangsa,” ajaknya.
Menutup sambutannya, Seno Aji mengajak seluruh masyarakat untuk menutup tahun 2025 dengan doa dan harapan terbaik, agar Kaltim di tahun 2026 dan tahun-tahun yang mendatang senantiasa diberkahi.
“Semoga kita mampu menyukseskan visi Kaltim Sukses menuju Generasi Emas, dan menghadirkan kehidupan yang aman, damai, serta sejahtera bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: FestifalIslam