Memanusiakan Manusia jadi Pola Keamanan dan Ketertiban Lapas dan Rutan di Kaltim

Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalimantan Timur Jumadi didampingi jajaran Rutan Kelas IIA Samarinda, Sabtu (16/5) malam. (Foto : Rutan Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Jumlah warga binaan pemasyarakatan yang melebihi kapasitas sebagian besar Lapas dan Rutan di Indonesia masih menjadi masalah utama. Kendati demikian, masalah itu mesti dihadapi dengan kerja keras petugas pemasyarakatan untuk tetap memanusiakan warga binaan.

Di tengah situasi yang mengkhawatirkan itu, Lapas dan Rutan pun harus tetap memberikan pelayanan terbaik terhadap hak warga binaan. Meski di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, tidak memberi celah warga binaan mendapatkan kunjungan besuk keluarga mereka.

Kendati demikian, kondisi Rutan dan Lapas yang mengalami over kapasitas, akan berdampak pada rendahnya pemenuhan hak-hak tahanan dan narapidana. Hal tersebut juga akan menimbulkan dampak ikutan dalam pengaturan pengelolaan layanan di Rutan dan Lapas. Seperti, kelelahan petugas sipir saat melaksanakan tugas, lantaran beban kerja yang tidak lagi sesuai kapasitasnya.

Potensi pelanggaranan ketertiban dan keamanan memungkinkan, jika terjadi kelemahan pemenuhan hak, serta lemahnya strategi komunikasi dan kewibawaan pimpinan Lapas dan Rutan.

Meski program asimilasi imbas pandemi Covid-19 sudah dilakukan sejak tahun 2020 lalu, hanya mengurangi sedikit jumlah warga binaan di Lapas dan Rutan. Seperti yang terjadi pada Rutan Kelas IIA Samarinda.

Pada tahun 2020, jumlah WBP mencapai kurang lebih seribu lima ratus orang. Berikutnya di tahun ini mencapai 1.096 orang. Demikian mengutip data dari Sub Seksi Pelayanan Rahanan Rutan Kelas IIA Samarinda.

Saat ditemui, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalimantan Timur Jumadi yang berkunjung ke Rutan Kelas IIA Samarinda, Sabtu (15/5) malam, untuk memastikan keamanan dan ketertiban di Rutan menyampaikan, bahwa over kapasitas menjadi situasi yang harus dihadapi dengan kerja keras semua jajaran Unit Pelaksanaan Teknis (UPT), agar terus tampil komunikatif bersama dengan para WBP.

“Rutan ini hanya berdaya tampung 442 orang dengan 47 kamar hunian. Tamun diisi 1.096 orang. Sudah sangat jelas kondisi over-nya,” kata Jumadi dikutip Niaga Asia.

Jumadi menerangkan, selama masa lebaran Idulfitri ini, dia berkeliling Rutan dan Lapas seperti Lapas Samarinda, Lapas Narkotika serta Rutan sejak Sabtu (15/5) siang hingga sore.

“Yang saya kunjungi sejak siang hingga sore ini, terus memberikan pelayanan baik penitipan makanan serta kunjungan virtual Saya akan terus memastikan seluruh UPT dengan kondisi yang ada, terus berjalan memberian hak-hak warga binaan,” ujar Jumadi.

Dalam kesempatan itu, Jumadi juga mengajak dalam kunjungan yang dilakukan secara estafet itu, agar seluruh UPT dapat memanusiakan manusia seluruh warga binaan.

“Sebagai pola sistematis untuk menjaga keamanan dan ketertiban Lapas dan Rutan se- Kalimantan Timur,” demikian Jumadi.

Sumber : Rutan Samarinda | Editor : Saud Rosadi

Tag: