Mendagri: Media Harus Menjadi Pendingin Perpolitikan Nasional

Menteri Dalam Negeri Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. (Foto Puspen Kemendagri)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Menteri Dalam Negeri Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D berbicara tentang  peran media dalam menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020. Menurut Tito, ditengah memanasnya suhu perpolitikan nasional, Media harus menjadi pendingin.

“Media harus mampu berdiri di tempat yang tepat dan menjadi pendingin di tengah memanasnya suhu perpolitikan nasional menjelang Pilkada Serentak Tahun 2020”, kata Tito dalam sebuah acara Diskusi Publik di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan pada hari Senin (9/3/2020), seperti dilaporkan situs kemendagri.go.id.

Tito menjelaskan, era saat ini linimasa pemberitaan sudah mulai mengarah pada usaha menaikkan rating, bukan lagi tentang memberikan informasi aktual kepada masyarakat. “Jika media sudah berfokus pada usaha menaikkan rating saja, maka hal ini berpengaruh pada stabilitas politik nasional,” jelasnya.

Agenda Sangat Besar

Tito mengungkapkan, Pilkada Serentak Tahun 2020 yang diikuti oleh 270 daerah merupakan agenda yang sangat besar dan harus di dukung oleh berbagai pihak salah satunya adalah media. “Pentingnya peran media ternyata mampu membolak balikkan suasana hati masyarakat, gunakanlah media dengan baik dan menyejukkan,” tukas Tito.

Memang relatif terbanyak semenjak tahun 2015 yaitu 269 daerah, sekarang jadi 270, nambah satu daerah tapi tetap terbanyak. Ada 9 provinsi yang akan menggelar Pilkada pada Tahun 2020. Pilkada untuk 9 Provinsi itu akan dilakukan serentak dengan Pilkada tingkat kabupaten dan kota, yakni 224 wilayah kabupaten, dan untuk tingkat kota akan berlangsung di 37 kota pada 32 provinsi.

“Election itu bukan pekerjaan satu unsur, namun kerja orkestra. Yang pertama penyelenggara Pemilu, faktor kontestan, unsur pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, media dan partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Dengan kerja bersama, Mendagri optimistis perhelatan pesta demokrasi akan berlangsung sukses dan lancar. Terlebih, proses demokrasi di Indonesia telah teruji dengan pelaksanaan Pemilu Serentak terbesar pada Tahun 2019.

“Satu hal yang membuat kita cukup confident, kita sudah pengalaman beberapa kali menjalani Pemilu bahkan Pemilu Nasional termasuk Tahun 2019, ya Alhamdulillah kita bisa lalui, maka saya confident bahwa Pilkada di 270 daerah Insya Allah berlangsung aman,” tukasnya.

Dalam diskusi yang mengambil tema “Urgensi Mewujudkan Pilkada Demokratis dan Berkualitas : Tantangan dan Harapan” tersebut, Tito juga mengungkapkan tantangan di masa depan. Menurutnya era media konvensional akan mulai tergantikan dengan era media sosial 10 tahun ke depan.

“Jika kita tidak bisa menyakinkan media untuk profesional dan memberikan kesejukan, bagaimana kita menghadapi era yang lebih berbahaya, yaitu media sosial? Media sosial membuat semua masyarakat menjadi jurnalis,” tandas Mendagri. (*/001)

Tag: