Menengok Ide Kepala Sekolah Yani Astutik Hadapi Masa Pandemi Demi Siswanya

Poster pencegahan covid-19 oleh siswa kelas III C, SDN 001 Bontang Utara (Foto : Tanoto Foundation)

BONTANG.NIAGA.ASIA – Masa pandemi ini merupakan tantangan bagi kepala sekolah, dalam mendukung guru bisa memfasilitasi siswa belajar dari rumah. Masa ini, menguji kepemimpinan kepala sekolah untuk memastikan keberlangsungan proses pembelajaran untuk siswa.

Kepala SDN 001 Bontang Utara Yani Astutik, kini fokus pada memaksimalkan kemampuan yang bisa dilakukan. Itu menjadi kunci dukungan bagi guru, dalam memberikan pembelajaran terbaik untuk siswa.

“Fokus apa yang bisa kita lakukan. Masalah yang berhasil diidentifikasi adalah separuh perjalanan menyelesaikan masalah di masa pandemi ini,” kata Yani, dikutip Niaga Asia dari keterangan tertulis Tanoto Foundation.

Yani berkomunikasi dengan seluruh wali kelas, untuk berkoordinasi bagaimana memberikan pembelajaran jarak jauh. Tentunya, dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan guru, siswa, dan orangtua.

Memetakan Kebutuhan Pembelajaran

Setelah memetakan situasi dan kondisi yang dihadapi, Yani menyepakati, untuk kelas I sampai kelas III, menggunakan kombinasi pembelajaran daring dan luar jaringan (luring). Sedangkan untuk kelas IV sampai kelas VI pembelajaran menggunakan daring atau dikenal secara online.

“Pembelajaran daring dilakukan bagi siswa yang orang tuanya memiliki telepon genggam pintar dan paket data yang memadai. Pembelajarannya dapat berlangsung melalui WhatsApp Group, Google Classroom, atau Zoom, untuk berinteraksi langsung dengan siswa. Contohnya, salah satu wali kelas lebih nyaman menggunakan WhatsApp Group (WAG).

Materi diberikan melalui WAG mengenai Covid-19, kemudian siswa diminta untuk berkarya dengan membuat poster kampanye Covid-19. Para siswa mengumpulkan foto hasil karyanya melalui WAG tersebut.

Tantangan Yani di masa pandemi ini adalah bagaimana pembelajaran juga diperoleh siswa dari keluarga kurang mampu. “Kami menerapkan pembelajaran luring berbasis klaster, dengan bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk membantu membagikan materi pembelajaran dan penugasan,” ujar Yani.

Dia menjelaskan, guru memetakan siswanya yang tidak memiliki fasilitas daring tersebut per kelas. Rata-rata ada 10 siswa per jenjang kelas yang tidak mempunyai fasilitas daring. Sehingga, ada enam klaster yang diajarkan secara luring.

Kepala Sekolah SDN 001 Bontang Utara Yani Astutik mengikuti protokol pencegahan covid-19 di bidang pendidikan. (Foto : Tanoto Foundation)

Setiap klasternya dipilih para siswa yang tinggal berdekatan. Kemudian menunjuk tokoh masyarakat untuk masing-masing, seperti ketua komite untuk menjemput materi dan penugasan, serta memberikan kepada warganya yang merupakan siswa SDN 001 Bontang Utara dari satu siswa ke siswa lain.

Pelibatan Tokoh Masyarakat

Para tokoh masyarakat yang ditunjuk mengikuti protokoler pencegahan covid-19 pemerintah, menggunakan sarung tangan dan masker, ketika menyerahkan materi pembelajaran dan tugas.

“Di samping kerjasama antara sekolah dan komite. Komite juga berusaha ikut sebagai pendampingan kurikulum belajar anak – anak persiapan semester untuk kenaikan kelas,” jelas Ketua Komite Sekolah, Mahmud.

Untuk penyerahan tugas yang sudah dikerjakan siswa, masing-masing orang tua memberikan secara silih berganti ke sekolah. Sebab, tetap ada guru yang berjaga di sekolah. Pengumpulan tugas ini dilakukan silih berganti untuk menghindari kerumunan di sekolah, sekaligus disediakan pencucian tangan di lingkungan sekolah.

“Ini merupakan kerja sama tim semua pihak, terutama guru-guru yang bekerja keras untuk tetap menjalankan pembelajaran luring,” apresiasi Yani.

Mendukung dengan BOS

Kepemimpinan, kapasitas, komitmen menjadi kekuatan Yani untuk bergerak cepat. Dia memastikan semua guru dapat memberikan pelayanan terbaik untuk anak, tanpa meninggalkan atau mengabaikan protokol kesehatan, di masa pandemi covid-19 ini.

Yani yang juga Fasilitator Daerah Manajemen Berbasis Sekolah Tanoto Foundation ingin meminimalkan ketimpangan kesempatan belajar siswa. BOS juga dialokasikan untuk membantu siswa dari kalangan tidak mampu, agar bisa mengikuti pembelajaran daring.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah digunakan untuk membeli bahan-bahan disinfektan mandiri, seperti sabun cuci tangan, hand sanitizer, masker, dan prasarana cuci tangan. Sekolah juga akan menggeser anggaran untuk pembelian data untuk mendukung pembelajaran daring. Formulasi pemberian paket data yang tepat sasaran yang akan dikoordinir oleh Disdik Kota Bontang, baik tentang pembeliannya maupun laporannya.

“Kepemimpinan dalam pembelajaran merupakan hal penting utk pengembangan pendidikan di sekolah. Tanoto Foundation meyakini bahwa kualitas pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari kualitas pemimpin disekolah tersebut,” kata Koordinator Provinsi Kalimantan Timur Tanoto Foundation, Affan Surya, di kesempatan yang sama.

Kepemimpinan Yani Astutik memberikan asa kepada guru dan siswa di tengah wabah pandemi. Inisiatif inilah yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional seperti yang dicita-citakan Ki Hajar Dewantara. Selamat Hari Pendidikan Nasional. (006)

Tag: