Menengok Manfaat Warung Kamtibmas Bagi Calon TKI di Nunukan

Para calon TKI duduk-duduk di Warung Kamtibmas memanfaatkan fasilitas internet WiFi gratis (foto Budianshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Keberadaan warung Kamtibmas di permukiman penduduk yang dilengkapi dengan akses WiFi, tidak permah sepi dari kunjungan warga sekitar, untuk memanfaatkan fasilitas internet gratis.

Di waktu-waktu tertentu, warung Kamtibmas sering kedatangan warga luar daerah yang berstatus sebagai calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sambil memainkan ponsel, mereka terlihat berkomunikasi melakukan panggilan video kepada sanak keluarga mereka.

“Di sini ada internet gratis, kami bisa video call dengan keluarga di kampung, kami juga bisa browsing-browsing informasi lainnya,” kata Nurul, salah seorang warga.

Bersama teman-temannya, Nurul adalah salah seorang warga Indonesia yang telah lama bermukim bersama keluarganya di Tawau, Malaysia. Wanita berusia 19 tahun itu pulang ke Nunukan, karena habis masa kerjanya selesai di Nunukan.

Untuk kembali bekerja legal di Malaysia, para TKI ini harus kembali mencari perusahaan penyalur tenaga kerja di Indonesia. Dari perusahaan itulah, mereka nantinya diberikan jaminan kerja, atau kontrak kerja dengan perusahaan di Malaysia.

Selama berada di Nunukan, Nurul dan calon TKI lainnya sering kali datang ke Warung Kamtibmas. Raut wajah mereka tampak bahagia bisa berkomunikasi melalui aplikasi internet Whatsapp dan Facebook, dengan teman-teman beserta keluarganya jauhnya.

TKI lainnya bernama Jamaliah, mengaku datang ke Nunukan untuk mengurus paspor dan mencari perusahaan baru, setelah kontrak kerja 8 tahun dengan perusahaan kepala sawit Stete Banita Tawau, Malaysia, berakhir.

Lewat jasa penyalur tenaga kerja PT Arni Buana, Jamaliah bersama temannya berharap bisa kembali ke Malaysia secara legal, di perusahaan kepala sawit. Meski selama ini, hanya memiliki keahlian sebagai pekerja perintis rumput.

“Saya digaji harian sekitar RM 40 atau setara Rp 136.400 perhari. Bolehlah oke-oke saja untuk makan dan bertahan hidup,” ungkapnya.

Jamilah memanfaatkan fasilitas WiFi Warung Kamtibmas untuk video call dengan anaknya di kampung. Dia juga berkomunikasi dengan teman-temannya di Malaysia, menggunakan aplikasi Facebook dan Whatsapp.

Nurul dan Jamiliah telah satu bulan berada di Nunukan. Saat waktu santai, para TKI ini berjalan kaki dari penampungan penyalur tanaga kerja menuju Warung Kamtibmas. Di sana mereka duduk-duduk sambil bercengkarama bermain ponsel.

Di bagian ruang lainnya, tampak puluhan anak-anak usia pelajar asik bermain game online, dan membuka aplikasi pelajaran lewat internet. Fasilitas WiFi Warung Kamtibmas menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitarnya.

Warung Kamtibmas yang dibentuk semasa kepemimpinan AKP I E Berlin sebagai Kapolsek KSKP Nunukan, telah memberikan manfaatkan besar bagi warga Nunukan. Di tempat itu juga, instansi pemerintah daerah dan vertikal biasa berkumpul menggelar rapat pertemuan.

Meski tidak lagi bertugas di KSKP Nunukan, AKP Berlin yang kini bertugas sebagai Kasat Narkoba Polres Nunukan, tetap aktif berkunjung di Warung Kamtibmas. Sosok Berlin sulit dipisahkan dengan Warung Kamtibmas. (002)