Menengok Potensi Besar Padi Sawah Unggulan Tabang di Kutai Kartanegara

Hasil panen padi sawah di Desa Sidomulyo, kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara. (Foto : istimewa)

KUTAI KARTANEGARA.NIAGA.ASIA – Kecamatan Tabang seluas 7.764 meter persegi, jadi salah satu daerah pertanian di Kutai Kartanegara. Lokasinya, ada di Desa Sidomulyo, yang menyimpan potensi besar pengembangan lahan persawahan untuk bertanam padi.

Desa Sidomulyo, berpenduduk sekitar 1.715 jiwa dari 503 kepala keluarga (KK). Desa itu menjadi satu-satunya desa di Tabang, yang memiliki lahan persawahan.

“Untuk Tabang, dari 19 desa, cuma satu desa di Sidomulyo ini yang ada sawahnya,” kata Kepala Desa Sidomulyo Saidina Aswat, kepada Niaga Asia, Kamis (5/11).

Aswat menerangkan, potensi lahan persawahan di Sidomulyo, memang cukup besar. “174 hektare di Sidomulyo, kalau terbuka semua tentu luas sekali. Dari 174 hektare, yang terbuka hadi areal sawah baru 80 hektare,” ujar Aswat.

Untuk pemasaran hasil padi sawah denduduk desa yang sebagian besar sebagai petani itu, sementara ini terbatas untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Tabang.

“Hasil dari padi sawah, selain untuk memasok dua perusahaan di Tabang, habis untuk kebutuhan lokal di Tabang saja. Belum bisa dipasarkan ke luar Tabang, karena banyak lahan belum terbuka,” sebut Aswat.

Kendati demikian, Aswat juga mengungkapkan kendala yang dihadapi petani di desanya. Seperti soal urusan saluran irigasi. “Soal saluran irigasi ini, kalau kita minta dana desa, tidak cukup, tidak memungkinkan semua terpenuhi,” ungkap Aswat.

“Saluran irigasi yang diperlukan sekitar 800-900 meter. Karena di ujung persawahan, ada yang tidak tersalurkan air. Tapi tetap, sekarang untuk pekerjaan (pengairan) manual, dilakukan masyarakat misalnya pemuda,” jelas Aswat.

Keinginan lain warga Desa Sidomulyo, lanjut Aswat, adalah keperluan mesin pemotong padi. “Kami usulkan mesin pemotong padi, tidak kunjung terpenuhi. Kalau ada alat itu, kami bisa panen 3 kali setahun. Kalau sekarang sementara 2 kali setahun,” ungkap Aswat.

“Kami baru saja panen padi sawah pertama. Ya itu tadi, sementara padi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di Tabang. Akan bisa memasok atau dipasarkan ke daerah lain, kalau lahan sawah terbuka semua. Mudah-mudahan, keinginan kami (mesin pemotong padi) itu segera ada solusinya,” demikian Aswat. (adv/006)

Tag: