Menkes Budi: Penyakit Gula Itu Jelek Sekali

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjawab pertanyaan wartawan, di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 3 Oktober 2022 (Humas Sekretariat Kabinet/Agung)

SUMBAWA BARAT.NIAGA.ASIA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi sejumlah sejumlah Posyandu Prima di Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat yakni Posyandu Prima Desa Beru dan Desa Goa, yang menjadi salah satu lokus dari pilot project integrasi layanan primer sebagai bagian dari pilar pertama transformasi sistem kesehatan, Jumat 14 Oktober 2022.

Dalam kunjungannya, Budi melihat secara langsung pelayanan kesehatan di Posyandu Prima. Di samping itu, Budi juga menemukan beberapa masalah kesehatan yang terjadi di daerah setempat. Seperti angka hipertensi dan diabetes yang tinggi.

“Saya tadi lihat di Dusun Jelenga, presentase masyarakat yang terkena diabetes sekitar 17,5%. Kalau di Desa Goa angka diabetes-nya sebesar 8%. Selain itu hipertensi di sana juga tinggi,” kata Budi dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Minggu.

Budi menekankan, diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti komplikasi jantung, stroke dan gagal ginjal yang mengharuskan pasien melakukan cuci darah sepanjang hidupnya.

“Penyakit gula itu jelek sekali. Kenapa? karena dia ibu dari segala penyakit. Kalau kadar gula tidak terkontrol selama 3-5 tahun itu pasti harus cuci darah, atau kena stroke atau kena jantung,” Budi menerangkan.

Sebagai gambaran, seorang penderita diabetes yang telah mengalami komplikasi gagal ginjal harus melakukan cuci darah sekitar 3 sampai 4 hari per minggu. Dalam sekali cuci darah membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam. Hal itu tentunya memengaruhi kualitas hidup, produktivitas serta ekonomi penderita.

“Artinya ini tidak ada kehidupan lagi. Kalau bisa jangan sampai cuci darah. Supaya jangan cuci darah jangan diabetes. Supaya jangan diabetes, gula darahnya harus dikontrol,” harap Budi.

Masalah kesehatan tersebut, lanjut Budi, adalah masalah bersama. Untuk itu, sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, Budi mengajak kader-kader kesehatan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk menjadi pelopor kesehatan di masyarakat.

Di antaranya aktif melakukan kegiatan promotif preventif melalui edukasi dan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Tujuannya agar masyarakat sadar akan pentingnya pola hidup sehat agar terhindari dari berbagai penyakit berbahaya, khususnya 4 penyakit tidak menular penyebab kematian tertinggi di Indonesia yakni jantung, stroke, diabetes dan gagal ginjal.

“Peranan teman-teman di Posyandu dan Puskesmas sangat penting untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. Oleh karena itu, saya harapkan kader-kader kesehatan ikut membantu mengkampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” Budi menjelaskan.

Budi juga menguraikan pola hidup sehat yang bisa dilakukan masyarakat dengan menjaga pola makan sehat, menjaga berat badan ideal, mengontrol kolesterol dan kadar gula dalam darah, aktif melakukan aktivitas fisik serta mengajak masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatannya di Posyandu Prima.

“Tolong jaga kesehatan. Kalau kita bisa, jaga kesehatan dengan baik agar lebih produktif dan sehat,” ajak Budi.

Sumber : Humas Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: