Menkeu: Ekonomi Indonesia Tetap Berdaya Tahan

aa
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa ekonomi domestik Indonesia tetap berdaya tahan pada triwulan IV tahun 2019. Hal ini disampaikannya saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta pada Rabu, (22/01).

Ia melanjutkan, daya tahan ekonomi dalam negeri Indonesia ini ditandai dengan terjaganya pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi khususnya di sektor bangunan. Ekspor mulai meningkat meskipun kinerja investasi non-bangunan masih perlu menjadi perhatian.

“Ekspor mulai meningkat meskipun kinerja investasi non bangunan masih perlu mendapat perhatian,” tambah Menkeu, seperti dilansir situs kemenkeu.go.id.

KSSK juga menyatakan, secara umum, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada Triwulan IV 2019 tetap terkendali di tengah ketidakpastian perekonomian global yang menurun serta sorotan masyarakat terhadap permasalahan pada beberapa lembaga jasa keuangan di tanah air.

“Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tetap mewaspadai potensi risiko yang berasal dari ekonomi global maupun yang berasal dari dalam negeri,” kata Menkeu.

aa

Menkeu mengatakan bahwa terdapat sejumlah perkembangan positif terkait kemajuan perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Republik Rakyat Tiongkok, meskipun kelanjutan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan beberapa risiko geopolitik global masih perlu menjadi perhatian.

Menkeu menambahkan bahwa KSSK akan melakukan langkah penanganan secara terkoordinasi dan komprehensif terkait permasalahan pada beberapa lembaga jasa keuangan. KSSK akan meningkatkan koordinasi kebijakan fiskal moneter dan mikro-prudensial perbankan untuk mempertahanakan stabilitas sistem keuangan Indonesia dan menjada momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Konferensi Pers KSSK ini dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lempaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah.(001)

 

 

Tag: