Menkeu: Kembangkan Budaya Berbasis Data dalam Mengelola APBN Maupun APBD

Sri Mulyani Indrawati. (Foto Kemenkeu)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pentingnya mengelola data dan informasi yang terintegrasi baik dalam kegiatan pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Kementerian Keuangan saat ini berupaya untuk terus membangun beberapa sistem manajemen pengelolaan keuangan berbasis digital,” kata Menkeu saat menjadi  keynote speech pada acara Final Lomba Bedah Data APBD 2022, Kamis (15/09).

“Nah inilah  yang sedang kita terus lakukan di Kementerian Keuangan. Membangun sebuah kultur atau institusi yang data driven, evidence based, dan kemudian dilengkapi dengan sebuah kemampuan untuk analisa dari data-data dan informasi itu menjadi penting,” ungkap Menkeu.

Seiring kemajuan tekhnologi tersebut, Menkeu berharap agar masyarakat dan seluruh stakeholder bersama-sama dengan pemerintah dapat turut memahami dan mengawasi aliran dana baik dalam APBN maupun APBD.

“Sekarang ini jajaran Kemenkeu akan terus tingkatkan kemampuan untuk mengelola tidak hanya sistem keuangan negara, tapi juga membaca dan menganalisa data. Tujuannya untuk bisa terus memperbaiki pengelolaan keuangan negara sebagai bendahara negara, dan juga untuk terus meningkatkan akuntabilitas ke publik,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan itu, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) yang bernaung dibawah Kementerian Keuangan berupaya untuk terus meningkatkan akuntabilitas di dalam mengelola transfer keuangan dan dana desa. Salah satu upayanya yaitu dengan membuat lomba bedah data APBD Tahun 2022.

“Ini adalah sebuah upaya dari Kementerian Keuangan untuk bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat luas mengenai sepertiga APBN ditransfer ke daerah dan dikelola oleh pemerintah daerah, serta untuk bisa menyebarluaskan akuntabilitas publik,” terang Menkeu.

Menurut Menkeu, lomba bedah data yang diselenggarakan oleh DJPK dapat menjadi solusi untuk memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana cara menerjemahkan dan menganalisa data keuangan serta  mengenal pilihan kebijakan pemerintah.

“Jadi sebetulnya by sistem itu adalah sesuatu yang sederhana namun di dalam kenyataannya banyak masyarakat yang belum memahami,”ujar Menteri Keuangan.

Pada acara lomba bedah data kali ini, telah terpilih sejumlah 6 finalis lomba dari total 162 peserta yang terdaftar. Dengan begitu Menkeu berharap, agar ide dan inovasi dari berbagai peserta dapat menjadi masukan bagi perbaikan dalam kinerja pengelolaan anggaran.

“Inovasi dan ide-ide yang muncul dari para peserta dan berbagai proposal yang disampaikan, saya harap tidak going wasted atau tidak menjadi hal yang percuma. Saya berharap tentu dari proses ini di DJPK beserta DJA dan DJPB  bisa memanfaatkan berbagai proposal ini untuk melihat berbagai hal kemungkinan yang bisa digunakan,” imbaunya.

Sumber: Humas Kemenkeu | Editor: Intoniswan

Tag: