Menlu Ajak Negara MIKTA Bersama-sama Pulih dan Menjadi Lebih Kuat

Menlu saat hadiri forum MIKTA secara daring. (foto: Kemlu)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengajak negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki, Australia) untuk bersama-sama pulih, dan menjadi lebih kuat (recover together and recover stronger) dengan menyinergikan upaya pemulihan dengan pencapaian SDGs.

Dalam pertemuan ke-17 Menteri Luar Negeri MIKTA yang dilangsungkan secara virtual tersebut, Jumat (17/9/2020) Menlu RI menyampaikan 3 hal utama, yaitu: Pertama, pandemi Covid-19 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan global, tapi juga krisis pembangunan dan kemanusiaan yang tidak bisa diselesaikan sendiri, oleh negara manapun.

“Oleh karena itu, kerja sama internasional dan multilateralisme menjadi semakin penting, untuk secara bersama mencari solusi,” ujarnya.

Kedua, mengenai relevansi MIKTA. Tantangan dunia saat ini sangat berbeda dengan tantangan yang dihadapi saat MIKTA pertama didirikan di tahun 2013, oleh karena itu agar bisa tetap relevan, MIKTA harus mampu beradaptasi, responsif, dan menjadi bagian dari solusi.

MIKTA perlu mendorong hasil konkret baik dalam mencari solusi dari berbagai masalah global, maupun dalam memberi kesejahteraan bagi masyarakatnya sendiri. Saat ini adalah saat yang tepat bagi MIKTA untuk bekerja sama dalam memulihkan ekonomi yang terpukul akibat pandemi.

“ Ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan di antara sesama negara MIKTA,” kata Menlu Retno.

Ketiga, Menlu Retno menekankan bahwa MIKTA harus menjadi “Positive Force” untuk mengawal multilateralisme, agar terus terjaga, dan dapat memiliki hasil konkret, terutama di masa krisis seperti saat ini.

PTM MIKTA ke-17 merupakan pertemuan pertama pada tingkat Menlu yang diselenggarakan oleh Korea Selatan sebagai koordinator MIKTA tahun 2020. Pertemuan ini ditujukan untuk membahas langkah MIKTA ke depan, termasuk rencana penyelenggaraan KTT MIKTA, serta upaya mendorong kerja sama multilateral dalam menangani dampak luas pandemi Covid-19 antara lain untuk menjaga kestabilan perdagangan, global supply chain, mitigasi dampak, melindungi kaum rentan, dan mendorong percepatan dan distribusi vaksin.

Pertemuan Menlu MIKTA kali ini juga menyepakati MIKTA Foreign Ministers’ Statement on Elections held at the UN General Assembly yang berisi pandangan MIKTA terkait sejumlah pemilihan di badan-badan PBB, termasuk terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (UN Economic and Social Council) periode 2021-2023.

MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) merupakan forum “middle power” yang menyuarakan berbagai solusi dan tantangan dunia sebagai “bridge builder“. MIKTA berdiri sejak tahun 2013 dan setiap tahun dipegang keketuaannya secara bergilir. (*/001)

Tag: