Menteri Bahlil Pastikan Pasokan Listrik Tapanuli Tengah Segera Pulih Total

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia bersama Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu. (Foto Kementerian ESDM/Niaga.Asia)

TAPANULI TENGAH.NIAGA.ASIA – Di bawah penerangan yang tidak stabil dan sesekali padam di kantor Bupati Tapanuli Tengah, Selasa malam (2/12), menjadi saksi bisu betapa mendesaknya situasi pascabencana di Sumatera Utara (Sumut).

Lelah setelah menempuh perjalanan maraton dari Aceh, Bireuen, hingga Tapanuli Selatan, tak menyurutkan langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk langsung menggelar rapat darurat.

Membawa serta ‘kekuatan penuh’, mulai dari Gubernur Sumut, Bupati Tapanuli Tengah, hingga Direktur Utama PLN dan Pertamina, kehadiran Bahlil di tengah kegelapan malam ini membawa satu misi vital dari Presiden Prabowo Subianto, memastikan “nadi” kehidupan masyarakat yang terputus segera tersambung kembali dan kegelapan ini harus berakhir segera.

Fokus utama dalam rapat tersebut adalah percepatan pemulihan kelistrikan yang menjadi instruksi langsung Presiden. Menteri Bahlil menegaskan bahwa seluruh jaringan listrik yang lumpuh akibat tumbangnya menara transmisi (tower) harus kembali normal pada hari Jumat pekan ini.

“Sekarang tower-tower yang jatuh, materialnya sudah ada dan saya meminta kepada PLN, Insya Allah hari Jumat semuanya clear. Jadi Jumat malam kita doakan lampu sudah nyala sebagaimana mestinya,” ujar Bahlil saat memberikan keterangan usai menggelar rapat konsolidasi darurat.

Berdasarkan peta pemulihan aset transmisi, fokus utama saat ini tertuju pada penyelesaian jalur vital SUTT Tarutung-Sibolga yang telah mencapai progres 70 persen, di mana pembangunan Tower Emergency (TE1) tengah dikebut untuk menggantikan Tower T61 yang roboh.

Secara simultan, percepatan juga dilakukan pada jalur SUTT Bireuen-Arun yang mencatatkan progres 60 persen dengan target percepatan yang sama. Keyakinan ini semakin kuat mengingat infrastruktur pendukung di hilir, yakni Gardu Induk (GI) Sibolga, tercatat telah beroperasi 100 persen sejak 2 Desember 2025, sehingga pasokan listrik dapat segera didistribusikan ke masyarakat begitu jaringan transmisi utama tersambung kembali.

Optimisme pemulihan total ini didukung oleh data capaian di tingkat distribusi yang terus bergerak positif. Berdasarkan laporan update per 3 Desember 2025 pukul 13.00 WIB, sebanyak 87,0 persen atau 473.055 pelanggan terdampak kini telah kembali menikmati aliran listrik. Pemulihan beban listrik juga mencatatkan angka signifikan mencapai 93,4 persen (246,63 MW) yang didukung oleh pulihnya 96 penyulang utama.

Meskipun mayoritas wilayah telah menyala, pemerintah tetap memprioritaskan penanganan bagi 70.993 pelanggan yang masih mengalami pemadaman (masih padam) yang tersebar di wilayah kerja 8 UP3 terdampak, termasuk Sibolga dan Padang Sidimpuan. Penyelesaian sisa pelanggan inilah yang harus dikejar melalui perbaikan menara transmisi pada pekan ini.

Langkah cepat yang diambil merupakan tindak lanjut atas perintah Presiden yang menginginkan penanganan krisis listrik diselesaikan dalam kurun waktu satu minggu. Menteri Bahlil menyadari bahwa pekerjaan ini memiliki tantangan teknis yang berat, namun ia memastikan seluruh sumber daya telah dikerahkan.

“Ini sebagai bentuk keseriusan atas arahan dan perintah Bapak Presiden ketika kemarin datang untuk memastikan agar listrik di minggu ini selesai,” tegasnya.

Sebagai solusi jangka pendek sembari menunggu perbaikan jaringan utama rampung, Kementerian ESDM bersama PLN telah menyiagakan bantuan darurat. Sebanyak 40 unit genset berkapasitas 6.000 Watt dan 200 lampu darurat telah diserahkan kepada Bupati Tapanuli Tengah untuk didistribusikan ke titik-titik vital yang paling membutuhkan.

“Nanti semuanya kita serahkan kepada Bapak Bupati, nanti Bapak Bupati yang tahu di mana titik-titik yang akan dipakai, sambil menunggu optimalisasi dari hari Jumat malam,” tambah Bahlil.

Selain listrik, pemulihan pasokan energi primer lainnya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) juga menjadi prioritas yang tak kalah penting. Menteri Bahlil menginstruksikan Pertamina untuk menambah operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi 24 jam dan meningkatkan jumlah SPBU aktif dari tiga menjadi lima unit, serta menghapuskan sementara kewajiban barcode untuk mempermudah akses warga.

Strategi distribusi LPG juga diubah total dengan memindahkan hub pasokan dari Dumai ke Padang guna menghindari kendala cuaca dan ombak, serta menyiapkan empat kapal khusus untuk melayani rute Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Nias.

Menutup rapat darurat tersebut, Menteri Bahlil menegaskan komitmennya dengan memilih bermalam di Posko Siaga Bencana di Sibolga untuk mengawasi langsung progres perbaikan. Setelah menempuh perjalanan panjang dari Aceh, Bireuen, hingga Tapanuli Selatan, ia ingin memastikan tidak ada hambatan di lapangan.

“Saya Menteri ESDM, hanya ingin memastikan atas perintah Bapak Presiden adalah segera listrik nyala, harus ada LPG, BBM harus jalan. Itu tugas tupoksi saya yang diperintah oleh Bapak Presiden untuk datang ke sini,” pungkasnya.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan 

Tag: