Menteri Budi Bakal Bentuk BGSi, Apa Itu?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau gedung Eijkman, Senin 1 Agustus 2022 (handout Kementerian Kesehatan)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau gedung Eijkman di Jakarta hari Senin. Kunjungan itu dilakukan menyusul adanya rencana peresmian Biomedical dan Genome Sience Initiative (BGSi) pada 13-14 Agustus 2022 mendatang.

Budi meninjau ruangan yang nantinya akan digunakan untuk penelitian genome. Terdapat laboratorium imunologi, laboratorium sel dan molekuler, ruang ekstraksi DNA, dan laboratorium genomik diabetes.

Tidak hanya itu, Budi juga memberi saran detail terkait tata letak ruangan di gedung Eijkman.

Budi menginisiasi adanya transformasi di bidang kesehatan. Ada 6 jenis transformasi kesehatan yang dilakukan yakni Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.

Program BGSi ini termasuk bagian dari pilar keenam transformasi kesehatan bidang teknologi kesehatan.

Sebelumnya untuk melihat kondisi kesehatan seseorang diambil dari darah, MRI, dan CT Scan. Melalui BGSi, ke depan diagnosisnya menggunakan genome sequencing.

Genome sequencing bisa melihat secara benar-benar rinci yang ada di tubuh manusia, terutama terkait kondisi kesehatan yang bersangkutan.

“Malah ke depannya melalui BGSi ini bisa melihat potensi penyakit yang akan timbul di masa mendatang,” kata Budi dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Senin.

Genome sequencing adalah metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia. Genom adalah materi genetik yang tersusun dari DNA.

Metode genome sequencing banyak digunakan sebagai penelitian di bidang genetik dan biologi molekuler. Termasuk di bidang medis untuk memahami berbagai jenis penyakit.

Mesin genome sequencing saat ini hanya ada 12 unit. Nanti akan ada sekitar 30 yang akan digunakan di rumah sakit rujukan nasional antara lain RS Kanker Dharmais, RS PON untuk stroke, RSCM untuk penyakit metabolik seperti diabetes dan ginjal, RS di Yogyakarta, kemudian RSPI untuk infeksi, dan RS Sanglah untuk aging and wellness.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: