Menteri Budi Minta Fasilitas Kesehatan Gunakan Alat Kesehatan Dalam Negeri

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Humas Sekretariat Kabinet/Rahmat)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong agar seluruh fasilitas pelayanan kesehatan memprioritaskan penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri. Hal itu dikatakan Budi saat berada di Politeknik ATMI di Surakarta Jumat.

Langkah tersebut sebagai upaya meningkatkan perekonomian bangsa, sekaligus mendorong ketahanan sistem kesehatan yang merupakan pilar ketiga transformasi kesehatan.

“Untuk pembelian pemerintah, Pak Presiden minta sekitar 40% dari anggaran dipakai untuk belanja usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), supaya terjadi perputaran. Untuk itu, semua alat kesehatan yang bisa diproduksi dalam negeri harus dioptimalkan,” kata Gunadi.

Saat ini Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah mengidentifikasi alat-alat kesehatan yang mampu diproduksi dalam negeri, untuk selanjutnya dapat dimasukkan dalam e-katalog dan dimanfaatkan secara luas.

“Saya sudah minta agar dipastikan apa saja alat-alat yang bisa diproduksi dalam negeri untuk selanjutnya kita kunci di e-katalog. Salah satunya tempat tidur. Semua rumah sakit pusat maupun daerah harus pakai tempat tidur produksi dalam negeri,” ujar Budi.

Selain tempat tidur, alat kesehatan yang telah diidentifikasi mampu memenuhi pangsa pasar dalam negeri diantaranya antropometri, kasa, dan kapas, dan lainnya.

“Saat ini, kita telah melakukan pembelian 300 ribu antropometri untuk selanjutnya didistribusikan ke Puskesmas, Posyandu Prima dan Posyandu di seluruh Indonesia,” Budi menerangkan.

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan telah menyiapkan langkah strategis guna memenuhi kebutuhan alat kesehatan produksi dalam negeri.

Pertama dengan mendorong UMKM masuk dalam industri berbasis teknologi dan kreativitas. Kedua, dengan membangun rumah produksi bersama bagi para pelaku UMKM.

“Jadi nanti pemerintah bersama UMKM bisa duduk bersama untuk mengembangkan ekosistem mengenai produk dibutuhkan pemerintah dan ekosistem pembiayaannya,” demikian Budi.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

 

 

Tag: