Menteri ESDM: Semester I  Tahun 2025 Kapasitas Terpasang Pembangkit Meningkat 4,4 GW

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Senin (11/8/2025). (Foto Kementerian ESDM/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kapasitas pembangkit terpasang pembangkit listrik nasional, sepanjang semester I tahun 2025 mengalami peningkatan sebesar 4,4 gigawatt (GW). Hal itu diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Senin (11/8).

“Listrik yang terpasang sekarang untuk tahun 2025 semester 1 itu 105 GW. Artinya selama satu semester ini terpasang 4,4 GW,” ujar Bahlil.

Bahlil menyebut bahwa penambahan kapasitas pembangkit ini merupakan pembangkit yang sudah beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD).

Sementara itu, berdasarkan data tahun 2024, tercatat kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional berada pada angka 100,6 GW.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa penambahan kapasitas terpasang pembangkit juga diiringi peningkatan kapasitas terpasang pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang sepanjang semester I Tahun 2025 ini menambah 876,5 Megawatt (MW).

“Ada penambahan 0,6% (pembangkit EBT) dari tahun 2024,” jelasnya.

Pada tahun 2024, kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 761,9 MW, sehingga pada semester I tahun ini terjadi peningkatan sebanyak 15%.

Secara keseluruhan, total kapasitas terpasang pembangkit EBT adalah sebesar 15,2 GW, atau setara dengan 14,5% dari total pembangkit nasional.

Adapun penambahan kapasitas pembangkit EBT semester I tahun 2025, diantaranya terdiri dari PLTP 105,2 MW (Lumut Balai, Ijen, Gunung Salak), PLTA 492 MW (Merangin), PLTM 8,2 MW (Merangin, Kanzy), PLTS 233,3 MW (tersebar di seluruh Indonesia), dan PLTBm 37,8 MW (tersebar di beberapa wilayah Indonesia).

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: