Merck Ajukan Izin Penggunaan Pil Antivirus COVID-19 untuk Penggunaan Darurat

Ilustrasi perawatan pasien terkonfirmasi Covid-19 (Foto : handout/SHUTTERSTOCK)

WASHINGTON.NIAGA.ASIA – Merck mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah meminta Badan Pengawas Obat Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika untuk mengizinkan penggunaan darurat pil antivirus eksperimentalnya untuk mengobati Covid-19 bergejala ringan hingga sedang pada orang dewasa.

Permintaan produsen obat Amerika Serikat itu diajukan setelah data uji klinis fase tiga yang dirilis 1 Oktober menunjukkan bahwa obat – yang dikenal sebagai molnupiravir – mengurangi kemungkinan pasien yang baru didiagnosis dengan Covid akan dirawat di rumah sakit sekitar 50%.

Obat tersebut bekerja dengan cara menghambat replikasi virus di dalam tubuh. Tidak seperti remdesivir obat intravena Gilead Sciences, molnupiravir Merck dapat diminum.

Jika disetujui oleh regulator AS, itu akan menjadi pil pertama untuk mengobati Covid, suatu kemajuan yang berpotensi mengubah cara melawan virus, yang membunuh rata-rata lebih dari 1.600 orang Amerika per hari.

“Dampak luar biasa dari pandemi ini menuntut kita bergerak dengan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penting dan itulah yang telah dilakukan tim kami dengan mengirimkan aplikasi molnupiravir ini ke FDA dalam waktu 10 hari setelah menerima data,” kata CEO Merck Robert Davis dalam siaran pers dilansir CNBC.

Pil itu bisa tersedia untuk orang Amerika pada akhir tahun ini. Merck, yang mengembangkan obat itu dengan Ridgeback Biotherapeutics, mengatakan pihaknya secara aktif bekerja sama dengan badan pengatur di seluruh dunia untuk mengajukan enggunaan darurat atau otorisasi dalam beberapa bulan mendatang.

Perusahaan menyetujui awal tahun ini untuk memasok AS dengan sekitar 1,7 juta kursus molnupiravir jika menerima otorisasi penggunaan darurat atau persetujuan penuh dari FDA. Menurut The New York Times, pengobatan selama lima hari akan membebani pemerintah federal sekitar $700 per pasien, sepertiga dari biaya antibodi monoklonal saat ini.

Sementara vaksinasi tetap menjadi bentuk perlindungan terbaik terhadap virus. Pejabat AS dan pakar kesehatan berharap pil seperti Merck akan mencegah penyakit berkembang pada mereka yang terinfeksi dan mencegah perawatan di rumah sakit.

Pembuat obat lain juga sedang mengerjakan pil antivirus. Salah satu yang dibuat oleh Pfizer, yang mengembangkan vaksin Covid resmi pertama di AS dengan BioNTech, dapat tersedia pada akhir tahun ini. Demikian CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan kepada CNBC pada bulan April.

Sumber : CNBC | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: