Meski Didera Pandemi, PDRB Kaltim Tahun 2021 Meningkat Rp87,57 Triliun

Lapangan usaha reparasi mobil dan sepeda motor tahun 2021 mengalami peningkatan peran terhadap PDRB Kaltim bersama usaha perdagangan besar dan eceran berkontribusi 5,96 persen terhadap ekonomi Kaltim. (Foto Dokumen Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Meski didera pandemi COVID-19 dan beraneka pembatasan sejak Maret 2020, kinerja ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2021 tetap moncer. Tahun 2021 ekonomi Kaltim tumbuh positif 2,8 persen dibandingkan tahun 2020.

Kemudian, sesuatu yang baru  di era Gubernur Kaltim, H Isran Noor adalah munculnya lapangan usaha yang mengalami peningkatan peran terhadap struktur ekonomi Kaltim tahun 2021 dibandingkan tahun 2017 yaitu usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, dan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

Bahkan nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai Rp695,57 triliun, atau mengalami peningkatan Rp87,57 triliun dibandingkan dengan  PDRD Kaltim tahun 2020 sebesar Rp607,59 triliun.

Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB Kaltim juga mengalami peningkatan dari Rp472,55 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp484,30 triliun, atau naik Rp11,75 triliun pada tahun 2021. Hal tersebut menununjukkan selama tahun 2021 perekonomian Kaltim mengalami pertumbuhan sebesar 2,8 persen dibandingkan dibandingkan tahun 2020.

“Pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2021 ditopang  oleh meningkatnya produksi di sebagian besar lapangan usaha,” ungkap Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, Ir. Nur Wahid dalam Laporan PDRB Provinsi Kaltim Menurut Lapangan Usaha Tahun 2017-2021 yang dirilis bulan April 2022.

Lima kategori lapangan usaha yang produksi mampu membuat ekonomi Kaltim tetap tumbuh, menurut Nur Wahid, adalah pertambangan dan penggalian (batubara), industri pengolahan, konstruksi, pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.

Urutan-urutan lapangan usaha yang berperan besar terhadap pembentukan PDRB Kaltim tahun 2021, Pertambangan dan Penggalian 45,05 persen (turun dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 46,60 persen. Industri Pengolahan menyumbang 17,81 persen, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 8,48 persen, Konstruksi 8.95 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,96 persen.

“Lima lapangan usaha tersebut jika ditotalkan menyumbang 86,25 persen terhadap PDRB atau ekonomi Kaltim tahun 2021,” ungkap Nur Wahid.

BPS juga mencatat lapangan usaha yang mengalami peningkatan peran terhadap struktur ekonomi Kaltim tahun 2021 dibandingkan tahun 2017 antara lain, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, dan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

Pada tahun 2021, 15 lapangan usaha di Kaltim mengalami pertumbuhan berkinerja yang  positif. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Usaha Jasa Kesehatan dan Sosial tumbuh 13,34 persen, Usaha Informasi dan Komunikasi (7,96 persen) dan Usaha Konstruksi sebesar 4,41 persen, Usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang tumbuh 4,19 persen.

Sedangkan dua lapangan usaha lainnya yang mengalami penurunan kinerja tahun 2021 adalah Usaha Reeal Estate (Perumahan) trun 0,72 persen dan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan turun 0,26 persen.

[Intoniswan|ADV|Diskominfo Kaltim]

Tag: