Mimi Pane: Pendidikan Politik  Harus Terus Diperkuat dan Dimasifkan

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Mimi Meriami BR Pane saat menjadi narasumber pada sosialisasi pendidikan politik yang diinisiasi Kesbangpol Kaltim di Hotel Horison Ultima Balikpapan, Rabu (10/5/2023).(Foto: Istimewa).

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Politik menjadi salah satu instrumen penting bagi kehidupan warga negara. Karena itu penyebarluasan tentang pendidikan politik kedepannya harus terus diperkuat.

Demikian disampaikan oleh anggota Komisi III DPRD Kaltim, Mimi Meriami BR Pane saat membawa materi tentang Pendidikan Politik dan Hak Warga Negara pada sosialisasi pendidikan politik yang diinisiasi Kesbangpol Kaltim di Hotel Horison Ultima Balikpapan, Rabu (10/5/2023).

Legislator Dapil Kota Balikpapan ini menegaskan, bahwa pemahaman tentang pendidikan politik merupakan bagian yang paling penting dalam setiap pesta demokrasi.

“Intinya pemahaman pendidikan politik menjadi kewajiban bagi penyelenggara Pemilu maupun peserta pemilu,” kata Mimi.

Menurut Mimi, pendidikan politik mestinya terus dimasifkan dan berkesinambungan. Kemudian penyebaran pendidikan politik juga seharusnya tidak hanya dilakukan pada saat jelang pemilu saja.

“Kita berharap pihak penyelenggara pemilu bisa melihat dan mengatasi masalah pendidikan politik,” ujarnya.

Menurutnya, peran pendidikan politik bagi warga negara sangat penting, sebab melalui politik dapat membentuk masyarakat yang mandiri dan kritis. Kemudian politik juga dapat meminimalkan konflik sosial di tengah masyarakat.

“Pendidikan politik adalah pemberian pendidikan untuk mencapai aktualisasi diri dari individu dalam kedudukannya sebagai warga negara,” terangnya.

Mimi mengaku, awalnya dulu tidak menyukai politik, namun melihat dinamika yang ada sehingga memotivasinya untuk terjun ke dunia politik.

“Saya dulu sama sekali tidak menyukai dunia politik, apalagi menjadi pelaku politik. Tapi setelah saya pelajari, dan mengikuti dinamika yang luar biasa bahwa ternyata politik itu suci, baik serta mulia,” ungkapnya.

Ia membenarkan anggapan masyarakat tentang politik terdapat dua sisi (positif dan negatif). Namun, menurutnya, paradigma tersebut sebenarnya tergantung kepada pelaku politik itu sendiri.

“Seperti saya bisa banyak membantu orang, contohnya saya bersuara jalan rusak di Kaltim misalnya. Alhamdulillah Pemprov Kaltim mendengar dan terbukti dengan persentase jalan rusak sudah semakin kecil,” imbuhnya.

“Bahkan targetnya yang 79 persen melampaui sampai 82 persen jalan yang mulus di Kaltim. Ini yang menjadi komitmen bagi saya tentang hak dan kewajiban perpolitikan,” kata Mimi.

Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Teodorus | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: