Minimalisir Antrean, Menteri ESDM Rekomendasikan Ubah Peralatan di SPBU

Eko  menyampaikan kesulitannya mendapatkan soalr subsidi saat berbincang bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan). (Foto  Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Selama sidak di Kalimantan Timur dan kalimantan Selatan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif  memberikan sejumlah masukan kepada petugas maupun pengelola SPBU agar tidak terjadi kelangkaan dan antrean panjang dalam pengisian BBM.

Dalam dialog dengan petugas dan sejumlah pembeli BBM, Arifin mendapatkan informasi langsung dari supir truk terkait antrean selama pembeliaan solar.

“Mereka rela beli solar eceran harga Rp10 ribu per liter meski di SPBU lebih murah hanya sekitar Rp5rb. Yang penting tidak antre,” jelasnya.

Kendati kondisi pengisiaan BBM di SPBU sudah lancar, Menteri Arifin memberikan sejumlah rekomendasi kepada pengelola SPBU agar pelaksaan pengisian BBM tidak perlu membutuhkan waktu yang lama.

Pertama, selang nozle pada dispenser SPBU agar diganti yang lebih panjang supaya mempercepat proses pengisian BBM dari satu jalur menjadi dua jalur.

Kedua, model dispenser SPBU agar dimodernisasi sehingga proses pengisian tidak memerlukan waktu yang lebih lama.

“Misal untuk pengisian 80 liter cukup dilakukan dalam waktu 3 menit,” harap Arifin.

Ketiga, layout dispenser disesuaikan dengan model tangki truk yang mayoritas di sebelah kanan. Selanjutnya, disegerakan pembelian Solar menggunakan kartu kendali.

Arifin juga menyarankan ada penindakan tegas harus dilakukan juga termasuk memberikan larangan truk yang tidak berhak menggunakan BBM solar subsidi dengan menempel imbauan di SPBU sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat.

Terakhir, Arifin menyarankan pencantuman harga subsidi dari Pemerintah di setiap bukti pembelian BBM bersubsidi per liter.

Arifin kembali menekankan bahwa BBM Bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukkannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan, tujuannya agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.

“Kalau (penyaluran BBM bersubsidi) itu bisa dikontrol maka dana subsidi bisa dipergunakan untuk pembangunan ekonomi negara kita, jadi karena itu kita meminta kesadaran semua pihak untuk menggunakan BBM yang memang sesuai dengan peruntukannya,” kata Arifin.

Menteri ESDM mengapresiasi masyarakat yang lebih memilih BBM berkualitas yang menjadi pilihan utama masyarakat setempat. Sementara BBM solar subsidi diprioritaskan bagi kendaraan logistik.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial yang ikut dalam kunjungan kerja ini menegaskan akan segera menindaklanjuti masukan dari konsumen terkait akses masuk SPBU yang kurang memadai.

Sebanyak empat SPBU di wilayah Banjarmasin yang dipantau secara langsung oleh Menteri ESDM dipastikan dalam kondisi aman baik dalam hal pasokan maupun sistem pendistribusian. Beberapa SPBU juga tidak terlihat antrean panjang.

Sumber : Humas Kementerian ESDM | Editor : Intoniswan

Tag: