Momen Menggemaskan Anak SD Wawancarai Bupati Kukar, Lalu Rayakan ala Ronaldo “Siuuuuuu”

Momen lucu dan menggemaskan, saat jurnalis cilik SDN 035 Tenggarong “mencegat” Bupati Kukar Aulia Rahman Basri untuk wawancara singkat di sela acara GPM dan Genius. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Momen unik terjadi di sela-sela kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan peluncuran Program Genius di Taman Creative Park, Rabu pagi (15/10). Saat hendak diwawancarai para wartawan, Bupati Aulia Rahman Basri justru “dicegat” oleh seorang jurnalis cilik dari SD Negeri 035 Tenggarong.

Anak kecil berseragam olahraga SD itu maju dengan percaya diri membawa secarik kertas bertuliskan beragam pertanyaan yang tujuan utamanya agar dijawab orang nomor satu di Kabupaten Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri.

“Selamat pagi, Bapak. Perkenalkan saya jurnalis cilik dari SDN 035 Tenggarong. Izin mewawancarai Bapak sebentar mengenai acara Genius hari ini, apakah boleh?,” ujar jurnalis cilik SDN 035 Tenggarong tersebut dengan suara lantang.

Bupati Aulia Rahman Basri yang semula ingin melangkah menuju area wawancara bersama wartawan Kutai Kartanegara (Kukar), sontak tersenyum. Ia tidak hanya mengizinkan, tetapi juga jongkok di hadapan sang jurnalis cilik, agar sejajar tinggi badannya.

“Boleh,” jawabnya sambil menatap ramah anak tersebut.

Sontak, momen itu mengundang perhatian para tamu dan jurnalis yang berada di lokasi. Banyak yang tersenyum dan mengabadikan kejadian tersebut dengan ponsel mereka.

Anak perempuan itu kemudian mulai bertanya dengan percaya diri, “Pak, apa yang membuat program Genius ini sangat penting untuk anak-anak sekolah di Kutai Kartanegara.”

Dengan ramah dan senyuman, Bupati Aulia menjawab pertanyaan itu. Program Genius ini kata pria kelahiran 1985 tersebut, sangatlah penting. Mengapa, karena anak-anak yang ada di Kutai Kartanegara membutuhkan gizi yang baik dan seimbang untuk pertumbuhan mereka.

“Salah satu tujuannya adalah memastikan tidak ada anak yang kelebihan makan, dan tidak ada juga yang kekurangan makan,” jelasnya.

Sang jurnalis cilik tampak mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Bupati dengan sangat serius sambil mengangguk kecil, lalu melanjutkan dengan pertanyaan kedua.

“Wah sangat baik ya, Pak. Melihat dampak positif program genius ini, apakah program ini akan menjadi program berkelanjutan, Pak,” tanya gadis berkerudung putih itu.

“Iya dong, harus berkelanjutan,” jawab Bupati Aulia Rahman Basri tersenyum. “Program yang baik itu harus terus kita lanjutkan.”

Tak berhenti di situ, gadis cilik itu kemudian menutup dengan pertanyaan terakhir. Ia pun menanyakan harapan yang ingin dicapai oleh Bupati Kukar terhadap program ini.

“Bagaimana harapan Bapak untuk kami siswa-siswi Kabupaten Kutai Kartanegara setelah menerima edukasi dan pangan bergizi ini,” katanya.

Bupati pun menatap anak itu dengan lembut, sambil sedikit mencondongkan tubuhnya agar tetap sejajar dengan sang jurnalis cilik.

“Pertama, anak-anak Pak Bupati di Kutai Kartanegara ini harus makan makanan yang bergizi,” tegasnya dengan suara hangat.

Ia lalu melanjutkan, bahwa makanan bergizi tidak harus mahal. Menurutnya, bukan berarti makanan mahal itu adalah makanan bergizi. Melainkan, makanan yang seimbang dan mudah dijangkau dari bahan pangan lokal yang ada di sekitar.

“Kita harus makan banyak sayur, banyak ikan dan buah-buahan. Jangan malas makan ya. Karena dengan gizi yang baik, anak-anak Pak Bupati di Kutai Kartanegara ini Insyaallah akan menjadi generasi yang hebat dan cerdas,” terangnya.

“Makanya, Pak Bupati berharap anak-anak di sini suka makan sayur, daging, ikan, dan tentunya makannya tidak berlebihan,” lanjut Bupati Aulia Rahman Basri.

Sang jurnalis cilik pun tersenyum puas, lalu menutup wawancara singkatnya itu dengan sopan. “Sangat baik ya, Pak. Terima kasih banyak Bapak atas waktu dan kesediaannya,” tegasnya sambil membungkuk kecil.

Bupati Aulia Rahman Basri pun membalas dengan tawa kecil. “Oke, makasih banyak, pintar ya,” tuturnya dengan senyum kecil.

Anak-anak di Kukar kini tidak hanya diajak untuk makan bergizi saja, tetapi juga belajar berpikir dan berani bersuara tentang masa depan mereka. Momen sederhana tersebut menunjukkan bahwa program Genius menjadi upaya Kukar untuk membentuk karakter dan keberanian sejak dini.

Sang jurnalis cilik pun tampak sangat bahagia, ia berjalan kembali ke barisan teman-teman sebayanya dengan wajah berbinar. Saking bangganya setelah berhasil mewawancarai langsung Bupati Kukar, gadis kecil itu tiba-tiba berteriak pelan sambil mengepalkan tangan di udara, “Siuuuuuu!”, meniru selebrasi khas Cristiano Ronaldo.

Suasana pun langsung pecah dengan senyum dari orang-orang di sekitar yang menyaksikan selebrasi gadis kecil itu. Momen singkat ini menjadi penutup manis kegiatan GPM dan peluncuran Program Genius.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial

Tag: