Momentum Pemulihan Ekonomi Domestik Diprakirakan Terus Berlanjut

Foto LKBN  ANTARA

SAMARINDA.NIAGA.ASIABank Indonesia (BI) memprakirakan momentum pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut setelah melihat realisasi PDB pada triwulan II 2021 tercatat 7,07% (yoy), meningkat tajam dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,71% (yoy).

Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo usai memimpin Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Agustus 2021, Kamis (19/8/2021).

Realisasi pertumbuhan ekonomi di Triwulan II-2021, dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang tetap kuat, di tengah perbaikan konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah yang terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh kinerja positif seluruh lapangan usaha (LU) dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah.

“Pada semester II 2021, pemulihan ekonomi domestik diprakirakan terus berlangsung, meskipun sedikit tertahan pada triwulan III 2021 dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi kenaikan kasus varian delta Covid-19,” katanya.

Perkembangan hingga awal Agustus 2021 mengindikasikan aktivitas ekonomi yang mulai membaik. Hal tersebut tercermin pada beberapa indikator dini seperti mobilitas masyarakat, transaksi pembayaran melalui SKNBI dan RTGS, serta aktivitas sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum yang kembali meningkat.

Menurut Perry, ke depan, pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh perbaikan mobilitas masyarakat sejalan dengan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat dan akselerasi vaksinasi, berlanjutnya stimulus kebijakan, pembukaan sektor-sektor prioritas dan dukungan UMKM, serta tetap tingginya kinerja ekspor.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 3,5% – 4,3%,” ujarnya.

Perekonomian Dunia

Bank Indonesia juga memandang perbaikan perekonomian dunia berlanjut sebagaimana prakiraan sebelumnya, meskipun dibayangi oleh dampak peningkatan kasus varian delta Covid-19 yang meluas.

Realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 di berbagai negara menunjukkan perbaikan yang berlanjut didukung oleh akselerasi vaksinasi dan stimulus kebijakan,” kata Perry.

Pada triwulan III 2021, sejalan dengan peningkatan penyebaran varian delta Covid-19, perbaikan ekonomi di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang masih terbatas, seperti India dan kawasan ASEAN diprakirakan tertahan.

Namun demikian, tetap kuatnya pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS), kawasan Eropa, dan Tiongkok diprakirakan dapat menopang prospek perekonomian global. Hal ini dikonfirmasi oleh kinerja indikator dini pada Juli 2021 seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur, keyakinan konsumen, dan penjualan eceran di negara-negara tersebut yang tetap kuat.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi global 2021 diprakirakan sesuai dengan proyeksi sebelumnya sebesar 5,8%. Volume perdagangan dan harga komoditas dunia juga diprakirakan terus meningkat, sehingga tetap mendukung masih kuatnya kinerja ekspor negara berkembang,” terangnya.

Ketidakpastian pasar keuangan global sedikit menurun sejalan prospek perekonomian dunia yang membaik, meski masih terdapat risiko terkait rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering) the Fed dan peningkatan kasus varian delta Covid-19.

“Kondisi ini mendorong masuknya aliran modal global ke negara berkembang, termasuk Indonesia, dan mendukung penguatan mata uang di berbagai negara tersebut,” kata Perry.

Sumber : Departemen Komunikasi Bank Indonesia | Editor : Intoniswan

Tag: