Motivasi Petani Juga Sangat Penting

Potensi pertanian Berau akan terus berkembang dengan memotivasi para petaninya. (foto Distannak Berau)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Pemenuhan sarana dan prasarana pertanian dikatakan salah satu anggota DPRD Berau, tak akan maksimal tanpa adanya dukungan motivasi kepada para petani. Karena tanpa motivasi, maka semua bantuan yang diberikan pemerintah tidak akan maksimal sesuai tujuannya.

“Karena itu, yang perlu ditingkatkan juga adalah memberikan motivasi untuk meninggalkan paradigama bahwa pertanian tidak menguntungkan, atau pertanian itu kumuh. Khususnya untuk kaum milenial saat ini harus dibekali semangat optimismis, kemudian pengetahuan teknik budidaya dan pemasaran atau peluang,” terang salah satu anggota Komisi II DPRD Berau, M.Yusuf beberapa hari lalu.

Diharapkan nantinya dengan bekal pengetahuan dan skema permodalan yang sudah disiapkan, optimis target ketahanan pangan akan dapat dipenuhi. Apalagi minat kaum muda untuk terjun di bidang pertanian cukup meningkat, dengan beragam terobosan yang diberikan baik dari sistem pemasaran maupun penggunaan teknologi.

“Sekarang yang perlu dilakukan adalah bagaimana meraih perhatian dan meyakinkan anak-anak muda untuk tertarik di sektor pertanian. Sehingga, kaum milenial itu akan mampu mengisi ruang-ruang perluasan areal tanam dan krisis petani, termasuk membuka lapangan pekerjaan,” tambahnya.

Generasi muda lebih memilih untuk merantau dibandingkan dengan mengembangkan pertaniannya sendiri. Faktor-faktor yang menyebabkan generasi muda kurang berminat dengan pertanian adalah, pemuda berpendapat bukan jamannya lagi untuk tinggal di kampung dan bertani.

Hasil pertanian kurang mendukung kebutuhan ekonomi, cara bertani tradisional dinilai kurang efektif, banyak masalah termasuk kesuburan tanah, hama dan penyakit. Masyarakat belum punya keterampilan pengolahan hasil pertanian, kurang informasi dan pengalaman, kurang motivasi dari orang tua, dan lebih tergiur untuk merantau.

Lebih lanjut dikatakannya, petani adalah produsen utama komoditi pangan yang harus terus dimotivasi, sehingga produk pangan yang dihasilkan bisa berkualitas bahkan bersaing di pasar regional maupun global. (mel/adv)

Tag: