NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Tim penyidik Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Nunukan, menetapkan motoris speedboat SB Borneo 02 Express, Mohammad Sabir (28), tersangka kecelakaan laut yang menewaskan motoris dan penumpang speedboat 40 PK di perairan Nunukan.

“Penyidik sudah menerapkan  1 orang tersangka dalam peristiwa kecelakaan Senin 28 Juli 2025 di perairan Nunukan,” kata anggota tim penyidik KSOP Nunukan, Wiwin Karima, Selasa (26/08/2025).

Proses penyidikan berlangsung sejak perkara dilimpahkan oleh Satpolair Polres Nunukan. Adapun saksi-saksi yang diperiksa adalah, Mohammad Sabir selalu motoris speedboat SB Borneo 02 Express dan 2 orang Anak Buah Kapal (ABK) Muhammad Aslan (19) dan Roy Wilson (18).

Saat ini penyidik KSOP dan tersangka masih berada di kota Tarakan, kemungkinan Rabu 27 Agustus 2025 akan bertolak menuju Nunukan, membawa tersangka sekaligus bertemu pihak keluarga korban di Nunukan.

“Saya tidak bisa menjelaskan terlalu rinci terkait persoalan penyidikan ini,” ujar Wiwid usai menghadiri pertemuan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kantor DPRD Nunukan.

Sementara itu, Kanit Gakkum Satpolair Nunukan, Ipda Zainal Yusuf mengatakan hasil penyidikan awal tabrakan dua speedboat disebabkan oleh motoris dan ABK speedboat SB Borneo 02 Express yang tidak melihat keberadaan speedboat 40 PK.

Tumpukan barang-barang ekspedisi sebanyak 31 kilo yang menjadi muatan speedboat menghalangi pandangan ABK melihat situasi di laut speedboat, begitu pula motoris yang saat itu hanya fokus melihat GPS arah kapal melalui handphone.

Penyidikan awal juga menemukan bahwa kedua speedboat yang terlibat kecelakaan laut di depan dermaga Haji Putri Nunukan, tidak memiliki Surat Izin Berlayar (SIB) maupun Sertifikat Kecakapan Kapal (SKK).

“Perkaranya sudah dilimpahkan ke KSOP Nunukan, tapi kami tetap mendapat tembusan hasil penyidikan dari sana,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: Laka Laut