
TARAKAN.NIAGA.ASIA – Untuk mendapatkan tiket mudik merayakan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, warga Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara membuat kesepakatan dengan cara mengundi KTP terlebih dahulu, karena yang ingin mudik lebih banyak dari tempat duduk yang tersedia di penerbangan Tarakan-Krayan.
“Saking banyaknya penumpang, kami warga Krayan membuat undian KTP, warga yang keluar KTP-nya dipilih sebagai calon penumpang mudik ke Krayan,” kata salah seorang tokoh masyarakat Krayan, Martinus, pada Niaga.Asia, Rabu (10/12/2025).
Mengundi KTP unruk mendapatkan tempat duduk di pesawat, menurut Martinus, sudah menjadi tradisi tahunan dan sudah berlangsung lama. Model ini sebagai alternatif guna mengatasi lonjakan calon penumpang dari Tarakan ke Long Bawan, Krayan.
Warga Krayan yang ikut undian tiket mudik bukan hanya yang tinggal di Tarakan saja, tapi juga yang tinggal di Samarinda, Balikpapan, maupun yang tinggal pulau Jawa.
“Tradisi undi KTP ini sebatas kesepakatan bersama kami, tidak melibatkan pihak pengelola bandara dan maskapai. Pola ini hanya musiman di saat padat penumpang,” ujar Martinus menambahkan.
Maskapai Susi Air yang melayani rute Tarakan – Krayan berkapasitas 12 penumpang dan biasanya 2 penumpang disiapkan khusus untuk keadaan emergency gawat darurat yang butuh penanganan cepat.
Bagi yang tidak dapat jatah berangkat pesawat terpaksa menunggu jadwal berikutnya, bahkan selama menunggu tidak jarak warga Krayan terpaksa menginap selama satu pekan bahkan sampai 2 minggu di kota Tarakan.
“Biasanya, hanya 10 orang yang mendapatkan tiket pesawat, karena 2 tiket untuk emergency, tapi kalau tidak ada emergency bisa diisi penumpang umum,” sebutnya.
Terbatasnya tempat duduk dan jadwal penerbangan membuat warga Krayan yang bermukim di luar daerah sangat berhati-hati ketika ingin pulang kampung. Banyak yang khawatir, jangan-jangan ketika sudah berada di Tarakan malah tertahan berhari-hari karena tidak mendapat tiket pesawat ke Krayan.
Martinus mengatakan, sebenarnya warga di Krayan tidak setuju dengan sistem undian, namun warga Krayan yang berada di Tarakan melihat cara inilah paling adil dan mudah diterapkan dalam keadaan darurat.
“Penerbangan Tarakan ke Krayan masih dapat Subsidi Ongkos Angkut (SOA) dari APBN dan Provinsi Kaltara, harga tiketnya sekitar Rp 500.000 lebih,” jelasnya.
Saat KTP diundi, disaksikan puluhan warga. KTP dimasukan dalam kotak kardus. Pengundian KTP dilakukan untuk 4 kali penerbangan pesawat dalam satu minggu.
Sedangkan untuk mendapatkan tiket penerbangan dari Nunukan ke Krayan, tidak terlalu sulit, setiap hari ada Susi Air dan Maskapai Smart Air.
“Sebenarnya ada jual tiket online, tapi terkadang orang ini boking-booking tiket, tapi pas jadwal berangkat tidak ada, kasihan orang yang mau berangkat terhalang,” tuturnya.
Martinus menambahkan, padatnya penumpang di penghujung tahun, sebenarnya bisa diatasi pemerintah dengan penerbangan ekstra, namun nyatanya persoalan bertahun-tahun ini tidak mendapat respon dari pemerintah.
Upaya Martinus bersama anggota DPRD Nunukan asal Krayan, meminta bantuan penerbangan di akhir tahun 2025 telah disampaikan ke Susi Air dan TNI Angkatan Udara menggunakan armada TNI AU.
“Kami sudah pernah audiensi ke TNI AU minta bantu pesawat di akhir tahun dan masa libur sekolah, semoga aja ada tanggapan positif dalam waktu dekat,” tutupnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: Mudik