Mulai Besok, Komisioner KPU Kaltim 2014-2019 Demisioner

aa
Sekretaris KPU Kaltim, H Syarifuddin Rusli. (Foto Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Terhitung mulai besok, 5 Pebruari 2019, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim Periode 2014-2019 berstatus demisioner. Seluruh kewenangan komisioner diambilalih komisioner KPU Pusat sampai ditetapkannya komisoner baru KPU Kaltim Periode 2019-2024.

“Tidak ada masalah, kekosongan komisioner yang dimulai besok bukan untuk pertama kalinya di KPU Kaltim, 5 tahun lalu juga sempat 5 bulan KPU Kaltim dalam kewenangan KPU Pusat,” kata Sekretaris KPU Kaltim, H Syarifuddin Rusli dalam keterangan persnya, Senin (4/2).

Menurut Syarifuddin, berdasarkan pengalaman 5 tahun lalu, setelah terjadi kekosongan di KPU Kaltim, maka seluruh kegiatan yang bersifat teknis sebelum dilaksanakan, mendapat persetujuan dari KPU Pusat dan kegiatan yang sifatnya administratif berjalan seperti biasanya karena yang melaksanakan sekretariat. “Kegiatan yang bersifat teknis kepemiliuan toh selama ini juga dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota,” paparnya.

Apabila melihat tahapan-tahapan seleksi komisioner baru, sudah selesai pada akhir bulan Pebruari, sehingga di awal Maret 2019 dijadwalkan KPU Pusat sudah menetapkan dan melantik komisioner KPU Kaltim Periode 2019-2024. “Kita harapkan tahapan seleksi berjalan lancar, agar selesai tepat waktu,” kata Syarifuddin.

Lima komisioner yang sudah mengabdi di KPU Kaltim 2014-2019 dan habis masa baktinya mulai besok adalah, Mohammad Taufik (ketua) dan anggota, Viko Januardhy, Ida Farida, Rudiansyah, dan Mohammad Syamsul Hadi. Dari kelima komisoner tersebut, Rudiansyah ikut mendaftar kembali pada seleksi pertama dan sudah lulus CAT dan psikotest, sehingga tinggal mengikuti tes kesehatan dan wawancara.

Sedangkan Mohammad Taufik yang gagal lulus seleksi administrasi pada seleksi pertama, pada pembukaan pendaftaran kedua ini kembali ikut mendaftar. “Saya sudah dapat izin dari Unmul, suratnya ditanda tangani langsung Rektor Unmul seperti dipersyaratkan Timsel,” kata Taufik pada Niaga.Asia, Senin (4/1). Sedangkan Mohammad Syamsul Hadi juga menyatakan ikut lagi mendaftar di seleksi yang kedua ini. Dari Viko Januadhy belum diperoleh konfirmasi, sedangkan Ida Farida mengaku mau kembali ke kampus, mengajar. (001)