Karet Kaltim Kembali Pasok Pabrik Ban di Rusia

Petugas karantina pertanian POPT sedang melakukan pemeriksaan komoditi karet yang akan diekspor ke Rusia (foto : HO/Karantina Pertanian Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemberlakuan tatanan kehidupan baru atau New Normal dibeberapa negara, termasuk persiapan menuju New Normal di Indonesia, mulai berdampak pada industri pertanian. Sebanyak 22,7 ton karet dalam bentuk lembaran senilai Rp317,5 juta asal Kalimantan Timur, Senin (1/6) kemarin, kembali diekspor guna memasok produksi pabrik ban di Rusia.

Pembukaan pembatasan transportasi dan perdagangan secara bertahap ini, tentunya membawa harapan baru, dan disambut gembira oleh seluruh sektor termasuk petani karet di Kaltim.

“Selain adanya pembatasan akibat wabah pandemi, ekspor karet sempat terhenti akibat harga yang tidak menentu. Alhamdulilah, kini seiring dengan kebijakan new normal, permintaan fasilitasi ekspor karet kembali bergairah,” kata Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono, saat menyerahkan sertifkat kesehatan karantina atau phytosanitary certificate, PC kepada pemilik, PT MKC, melalui keterangan tertulis, Selasa (2/6).

Menurut Agus, Kaltim khususnya kota Samarinda, telah memiliki pabrik yang dapat mengolah karet. Mulai dari getah karet mentah hingga menjadi karet lembaran, dan memiliki kualitas yang sangat tinggi.

“Bahkan, lembaran karet asal Kaltim ini biasa digunakan di negara tujuan, sebagai bahan baku mobil balap Formula 1,” ujar Agus.

Produk olahan karet, menurut Agus, merupakan salah satu produk unggulan ekspor di wilayah kerjanya. Agus mencatat selain Rusia, negara pelanggan lainnya adalah India, Taiwan, Belanda dan Cina. Berdasarkan data IQ Fast, di tahun 2019 fasilitasi ekspor lembaran karet asal Kaltim sebanyak 40,6 ribu ton dengan frekuensi 7 kali.

Agus juga menjelaskan, selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional, pihaknya memberikan perlakuan fumigasi sebagai persyaratan negara tujuan. Hal ini guna memastikan tidak ada serangga hidup atau organisme pengganggu tumbuhan (opt) lainnya. Sehingga, produk dapat diterima di negara tujuan.

Patuhi Protokol Kesehatan

Di tempat terpisah, Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian menyebutkan, pihaknya telah bersiap untuk meningkatkan pelayanan perkarantinaan, sejalan dengan kebijakan tatanan normal baru di masa pandemi.

Penerapan biosekuriti pada ruang layanan, penggunaan alat pelindung diri atau APD yang sesuai standar bagi petugas dan pemanfaatan digitalisasi layanan, juga terus ditingkatkan.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), pertanian tidak boleh berhenti. Selain untuk urusan pangan, diharapkan sektor pertanian dapat menjadi penopang ekonomi melalui kinerja ekspornya.

“Kita semua berharap, kinerja ekspor karet Kaltim tahun ini bisa meningkat atau paling tidak sama dengan capaian tahun lalu,” tutup Jamil. (006)

Tag: